Categories
Sumber Daya Manusia

Dasar Konflik Generasi Boomer, Millennial dan Gen Z

Suatu hari di sebuah perusahaan swasta yang berkantor di bilangan Kuningan…

“Bro ada apa Bro, kok kayaknya lu pucat pasi gitu?”

“Kacau Bro, Kacau… manager gue resign. Bubar deh team kita, bubar!”

“Lha, kok bisa?”

“Bos gue, Boni, dia lebih memilih resign daripada WFO! Padahal dia sudah settle banget, sudah 3 tahun di middle management. 

“Dan dia resign-nya mendadak pula. Nyaris nggak pakai 1-month notice. Udah gila kali ya dia…”

“Macem-macem ya orang, nggak tau bersyukur kali ya, udah hari gini dikira ketemu kantor baru gampang kali ya, belum tau aja kali dia….”

“Iya, malah bos gue Candra, dia justru lebih milih resign daripada team dia WFH ataupun hybrid. Kata dia, team yang WFH nggak efektif!” 

. . .

Sejak Januari 2020 terjadi banyak perubahan tatacara dan paradigma dalam bekerja dan hidup perkantoran. Tapi perubahan ini tidak serta-merta terjadi begitu saja. Perkembangan teknologi Internet mempercepat ritme bisnis, tapi bukan itu saja, dia juga membuka berbagai kemungkinan remote working

Memang telecommuting masih jauh dari sempurna, bahkan di sekarang ini ketika kecepatan internet 2 Megabyte per detik bisa dianggap “agak pelan”. Tapi dibanding hanya 10 tahun yang lalu kecepatan data sebesar ini sebenarnya sudah luar biasa. Walau demikian, hingga hari-hari terakhir menjelang meledaknya pandemi Covid-19, perusahaan-perusahaan masih sangat enggan mencoba menerapkan remote working.

Lantas tiba-tiba, dikata istilahnya, “Negara Api Menyerang”.

Antara WFO dan WFH

Banyak perusahaan merasa banyak karyawan saat ini terlalu manja, tidak bisa disenangkan, tidak setia, dan mudah lompat-lompat tempat kerja. Sebaliknya banyak karyawan memandang semua perusahaan sudah terlalu mudah memecat & melepas karyawan; dan masa pensiun sudah tidak lagi dapat diharapkan, dan tidak lebih dari “mimpi masa lalu” yang tak mungkin diraih lagi. 

Pertanyaan bagi business owner: Is it worth it, untuk mengekang pekerja seketat itu? Dibanding dengan outcome yang dihasilkan?

Work From Home (WFH) memberikan lebih banyak peluang dan fleksibilitas bagi karyawan untuk mengejar proyek proyek pribadi yang memberikan refreshing moment di dalam pekerjaan sehari hari. WFH juga memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mencari kondisi kerja yang tidak monoton di cafe misalnya.

Perbedaan pandangan antar generasi

Suka tidak suka terdapat perbedaan pengalaman hidup antar generasi, dan ini menyebabkan perbedaan cara pandang hidup. 

Baby Boomers kerja untuk survival,

Baby Boomers lahir di masa dunia baru saja pulih dari perang dunia ke 2, infrastruktur porak-poranda dan lapangan kerja sempit. Bisa mendapatkan pekerjaan saja sudah sangat beruntung. Sehingga Baby Boomers punya sikap untuk bertahan kerja selama puluhan tahun walaupun lingkungan kerja tidak nyaman dan atasan yang toxic. Semua agar bisa sekadar melanjutkan hidup. 

Gen-X & Millennial kerja untuk Standard-of-Living, 

Gen-X & Millennial hidup diatas pondasi yang dibangun oleh Baby Boomers, kebutuhan primer berupa sandang, pangan, dan papan sudah disediakan oleh Baby Boomers.

Gen-X & Millennial tidak sekedar melanjutkan hidup namun meningkatkan standar hidup. Gan-X & Millennial mulai berfikir mengenai pendidikan dan cara mendapatkan informasi dan komunikasi seperti internet dan hiburan. Gen-X & Millennial berdiri di atas pondasi Baby Boomer mampu menciptakan kualitas yang lebih baik untuk sandang, pangan, dan papan yang lebih baik dari Baby Boomer.

Gen-Z kerja untuk Quality-of-Living.

Gen-Z lahir di kondisi dimana wifi, ruangan ber-AC dan pendidikan adalah sebuah dasar (standard) bukan sebuah privilege. Gen-Z hidup untuk mengejar Kualitas kehidupan, topik-topik seperti mental health, wellbeing, work-life-balance sesuai passion adalah topik topik yang dikonsumsi setiap hari. 

Perbedaan sudut pandang dan hal yang dikejar membuat hubungan kerja dan cara komunikasi antara Baby Boomers, Gen-X , Millennial dan Gen-Z jauh berbeda. Ketidakcocokan dalam proses untuk mencapai tujuan akhir akan membuat kerjasama lintas generasi ini menjadi semakin sulit. 

Kemudian, perusahaan tidak lagi dipandang sebagai pemberi penghidupan, melainkan sebatas pemberi gaji. Sebaliknya karyawan sudah tidak lagi menumpukan kestabilan hidup pada kantor, kantor sudah tidak lagi dipandang sebagai penjamin karir maupun penyedia pensiun pasca-kerja. Dibutuhkan adjustment, saling menyesuaikan, dari kedua sisi menghadapi perubahan ini. 

Co-Exist antara Company Goal dan Personal Goal

Perusahaan harus sadar, di mata banyak karyawan sekarang ini, perusahaan-perusahaan hanyalah mesin ATM sementara. Sebuah perhentian sementara dari sebuah perjalanan yang panjang. Sehingga peran organizational development yang ramah terhadap personal goal karyawan menjadi sangat penting. Perusahaan bersaing bukan hanya dengan struktur gaji di luar sana, tapi juga dengan personal goal para karyawan. 

Konsep skill-sharing atau workforce-sharing tampaknya perlu dipertimbangkan oleh perusahaan. Dimana posesif 100% terhadap karyawan sudah tidak mungkin di-enforce dengan tegas. Konsep-konsep seperti intrapreneurship perlu juga dikembangkan dimana personal goal karyawan bisa terpenuhi di dalam perusahaan. Harus melihat kenyataan sekarang ini, baik karyawan maupun pengusaha, bahwa konsep kerja full 9-to-5 dari kantor, adalah salah satu paradigma yang tidak bisa tidak berubah. Faktor yang suka-nggak suka sudah berubah, sekarang ini. 

Terkadang di sisi pemberi kerja sifat posesif adalah cerminan dari ketidakmampuan untuk menerapkan sistem kontrol dan monitoring KPI yang berorientasi pada result. Karena ketidakmampuan tersebutlah akhirnya pemberi kerja akan merasa jauh lebih aman bila karyawan WFO, walau mungkin efektifitas kerja dan full WFO secara riil hanya berkontribusi sedikit.

Solusi seperti penetapan KPI yang result oriented didampingi dengan kesepakatan dalam aturan aturan kehadiran virtual adalah jalan keluar yang baik.

Dibutuhkan komunikasi antar generasi yang efektif, agar tidak saling “menyelengkat” / “menjatuhkan”. Karena semua bisnis pada akhirnya membutuhkan partisipasi semua generasi. 

(Terutama bisnis/usaha yang kosmopolitan / mass-market; kecuali sebuah bisnis yang hyper-niche, yang hanya benar-benar melayani secara khusus satu generasi dari satu lokasi yang sangat, sangat spesifik). 

Harmoni antar generasi akan membentuk usaha dan perusahaan yang lebih Robust dan Survivable. Kolaborasi makin erat, motivasi makin tinggi, masa depan bersama makin cerah. 

. . .

Bacaan lebih lanjut:

The Great Resignation: Why workers say they quit jobs in 2021 | Pew Research Center (pewresearch.org) 

True Work Flexibility Is About When, Not Just Where, You Work | The New York Times, Opinion (nytimes.com)

Categories
Pengembangan Diri Sumber Daya Manusia

6 Detik Pertama untuk Menarik Minat Rekruiter HRD via CV dan Resume

Bagian HRD atau perekurt hanya melihat CV dan resume Anda kira kira selama enam detik, sangat singkat sekali.

Untuk orang yang sedang mencari kerja, penting untuk mencari tahu bagaimana cara membuat CV dan Resume yang dapat menarik perhatian bagian HRD dan Rekruiter. Karena walaupun latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja Anda sesuai dengan pekerjaan yang dilamar, CV yang tidak menarik dapat membuat CV anda terabaikan dan Anda kehilangan kesempatan Anda dipanggil kerja.

TIPS MEMBUAT CV YANG MENARIK

1. Desain visual adalah cara yang bagus untuk membedakan diri Anda dari kandidat lain. Desain yang rapi, bersih dan profesional yang memanjakan mata akan membuat HRD dan Rekuriter lebih nyaman dan bersedia untuk meluangkan waktu lebih panjang didalam membaca CV  Anda.

2. Data yang jelas, Perekurt menghabiskan 80% dari waktunya membaca 6 titik data berikut :

  • Nama
  • Posisi bekerja dan perusahaan saat ini
  • Posisi bekerja dan perusahaan sebelumnya
  • Tanggal mulai dan akhir bekerja pada posisi sekarang
  • Tanggal mulai dan berakhir bekerja pada posisi sebelumnya
  • Pendidikan

Kuncinya adalah menjaga titik-titik data penting ini tetap jelas dan mudah ditemukan.. 

Penyajian informasi yang menarik secara visual adalah nilai tambah yang dapat membuat Anda lebih unggul dari kandidat yang lain. Di situs Sapiterbang tersedia jasa layanan pembuatan CV yang sudah diformulasikan didalam menampikan 6 titik data dengan jelas dan menarik secara visual.

Bayangkan Anda menjadi seorang HRD, dan Anda memiliki dua resume di depan Anda. Satu CV padat berisi berbagai informasi dengan teks dan menggunakan empat font berbeda. Ini juga dibumbui dengan puluhan kata dan frasa yang dicetak tebal, dicetak miring, dan di garis bawahi.

Resume kedua juga menawarkan banyak informasi, tetapi Anda dapat dengan cepat memindai dokumen karena memanfaatkan ruang putih dengan baik, fitur judul bagian yang jelas dan konsisten, dan menggunakan poin poin untuk menonjolkan item item yang penting.

Resume mana yang akan Anda lihat pertama kali?

Jika Anda seperti kebanyakan perekrut yang mungkin harus mengevaluasi ratusan resume setiap minggu, Anda akan langsung melanjutkan ke resume kedua. Mengapa? Karena CV tersebut terlihat menarik dan mengundang mata dan rentang perhatian Anda, sedangkan resume pertama justru sebaliknya.

Jika Anda ingin resume Anda memiliki peluang bagus untuk dibaca oleh pemberi kerja, Anda harus menginvestasikan waktu dan energi tidak hanya dalam isinya, tetapi juga dalam tampilan. 

Gunakan ruang putih secara bebas

Buat setidaknya satu inci margin di resume Anda. Juga, sisakan ruang kosong di antara berbagai bagian teks resume, sehingga beberapa bagian informasi yang berbeda dapat dilihat.

Batasi hanya menggunakan 2 font.

Sangat menggoda untuk menggunakan semua tipografi yang Anda inginkan, tetapi memiliki lebih dari dua font dalam dokumen apa pun hanya  akan menganggu pembaca. Gunakan satu huruf untuk judul dan font kedua untuk teks isi.

Gunakan huruf tebal dan miring dengan hemat  dan hindari menggarisbawahi

Tidak apa-apa untuk menggunakan beberapa huruf tebal dan miring dalam teks resume Anda. Banyak penulis resume dapat menebalkan judul pekerjaan mereka sebelumnya dan mempublikasikan subpos dalam setiap bagian dari dokumen.

Gunakan poin-poin untuk menekankan keterampilan dan pencapaian

Poin poin memudahkan pihak HRD dan perekrut untuk memindai resume Anda dengan cepat karena poin poin tersebut berguna didalam menarik mata pembaca dan mengarahkannya ke poin-poin penting yang ingin Anda sampaikan. 

Konsisten

Jika Anda menggunakan teks tebal dan terpusat untuk menyajikan judul bagian pertama dari resume Anda, gunakan teks tebal, terpusat untuk menyajikan judul bagian yang tersisa juga. Jika Anda konsisten di seluruh dokumen Anda, Anda akan secara halus membentuk pola membaca untuk calon majikan yang akan membantu mereka mengikuti resume Anda dengan mudah.

Pada akhirnya, Anda masih memerlukan konten resume yang solid untuk benar-benar menjual diri Anda kepada para pemberi kerja. Bahkan resume yang paling dirancang dengan baik tidak akan melewati layar pemberi kerja jika informasi yang disajikan tidak bermutu. Pastikan konten yang Anda tampilkan menarik secara visual dan cepat di-scan sehingga alih-alih membuangnya, pemberi kerja akan tertarik unguk membacanya.

Penyajian informasi yang menarik secara visual adalah nilai tambah yang dapat membuat Anda lebih unggul dari kandidat yang lain. Di situs Sapiterbang tersedia jasa layanan pembuatan CV yang sudah diformulasikan didalam menampikan  titik data dengan jelas dan menarik secara visual.

 

Biaya untuk pembuatan CV di sapiterbang termasuk murah, mengingat sebuah CV yang baik adalah investasi yang dapat digunakan berkali kali. 

Untuk pemesanan segera klik disini untuk pemesana

Silahkan lihat lihat dulu design CV yang tersedia, mungkin ada yang cocok dengan selera Anda.

Categories
Sinopsis buku 3A4

Atomic Habit

Atomic Habit adalah buku yang diterbitkan pada tahun 2018
oleh James Clear. Buku ini memaparkan rencana langkah demi langkah untuk
membangun kebiasaan yang lebih baik seumur hidup. Tulang punggung buku ini
terdiri model empat langkah yang meliputi: isyarat, keinginan, respons, dan
hadiah.

INTI BUKU

“Ubah kebiasaan Anda dan Anda akan mengubah hidup
Anda,” kata penulis buku itu, James Clear.

 Alasan mengapa ia
begitu terobsesi dengan kebiasaan itu jelas: manusia adalah makhluk kebiasaan.
Jika Kita  mengajarkan tubuh dan pikiran kita
untuk melakukan hal-hal baik, secara konsisten seiring waktu, maka hal-hal baik
akan terjadi pada kita. Dengan merubah kebiasaan kearah yang lebih baik akan
membantu kita menjalani kehidupan yang lebih baik.

Strategi Keuntungan
Marginal

Sebuah filosofi yang disebutkan dalam buku ini menyatakan
sebagai berikut: “Jika Anda membuat sedikit peningkatan dalam semua yang
Anda lakukan, Anda pasti akan meningkatkan hasil Anda.” Konsep ini disebut
“agregasi keuntungan marjinal.”

Ini dapat diimplementasikan dalam semua yang kita lakukan.
Dalam bisnis, kehidupan, bahkan dalam hubungan relasi.

Jika kita sedikit 
saja meningkatkan upaya yang kita lakukan dalam semua tugas berbeda  dalam kurun waktu yang konsisten dan panjang
maka keseluruhan akan secara signifikan menjadi lebih baik.

Misalnya kita mau membentuk tubuh menjadi tubuh yang idela.
Jika kita sedikit meningkatkan, latihan , rencana diet , makan lebih sedikit
gula, setelah beberapa bulan kita pasti akan merasa dan terlihat lebih baik.
Pada awalnya, perubahan kecil akan terasa tidak signifikan, tetapi setelah
diulang, berulang dan berulang, mereka akan membuahkan hasil yang luar biasa.

Pada dasarnya, dengan melakukan perbaikan kecil yang
kadang-kadang bahkan tidak terlihat, dan kita ulanginya setiap hari,kita akan
mendapatkan hasil yang besar pada kurun waktu yang panjang. Sayangnya sering
kita tidak sabar, tidak banyak orang yang siap menghadapi tantangan ini.

Perbaikan kecil berarti tidak ada hasil yang jelas,
setidaknya pada awalnya. Sayangnya, kita, kecanduan terhadap hasil yang
instant, kepuasan dengan cara cepat  dan
menunggu terlalu lama tanpa hasil apapun (walau sebenarnya tidak demikan)
terasa mengecewakan.

Cara Kerja Kebiasaan

Satu kebiasaan dapat dibongkar menjadi empat langkah
berikut: Isyarat, Mendambakan, Respons, Hadiah.

Isyarat (Cue) : Ini adalah sinyal visual (atau bisa juga
sesuatu yang lain) yang memicu otak untuk memulai perilaku tertentu. Isyarat
biasanya memprediksi hadiah tertentu. Misalnya, ketika memasuki toko roti bau
akan menjadi isyarat. Hadiahnya di sini adalah makan makanan enak.

Mendambakan (Craving): Langkah kedua adalah mendambakan. Ini
adalah kekuatan motivasi di balik setiap kebiasaan. Biasanya perasaan yang
muncul setelah tindakan tertentu. Misalnya, setelah mencium roti yang baru
dipanggang, akan mendambakan untuk tindakan makan. Kita akan menginginkan hasil
dari tindakan itu – memuaskan reseptor rasa  dan merasa kenyang.

Respons: Status respons adalah tindakan aktual. Jika tingkat
motivasi tinggi, Anda akan bertindak. Jika kita melanjutkan dengan contoh dari
atas, kita harus mengatakan bahwa jika kita lapar, atau baunya sangat enak,
kita tidak akan menahan godaan. Kami akan membeli burger atau bagel dan
memakannya. Respons Anda terhadap isyarat adalah kebiasaan yang sebenarnya.

Hadiah: Tahap respons memberikan hadiah tertentu. Ini tujuan
akhir. Jika isyarat adalah bau, maka rasa damba adalah untuk rasa yang enak di
mulut kita, respons adalah  makan, maka
perasaan saat kita menikmat makanan di lidah kita , sesudahnya, atau sementara,
kita makan makanan adalah hadiahnya.

Jika hadiahnya terasa enak, otak kita akan merekam proses
empat langkah ini dan melaksanakannya setiap kali kita mencium sesuatu yang
terasa enak.

Fokus pada ma menjadi
apa daripada apa yang ingin kita capai.

Kebiasaan yang fokus pada tujuan akhir akan terlihat seperti
ini: Jika kita ingin menjadi penulis terlaris, kita mulai bermimpi tentang
menjadi terkenal dan semua hal lain yang menyertai seorang penulis.

Fokus pada tujuan akhir yaitu glamornya kehidupan seorang
selebriti penulis akan membuat kita tidak melakukan banyak upaya pada tugas
penting seorang penulis yaiu : menulis.

Kebiasaan berbasis identitas terlihat seperti ini: Kita
ingin menjadi seorang penulis? Kita ingin agar orang lain mengasosiasikan
kepribadian kita  dengan seseorang yang
menulis? Lalu, apa yang harus kita lakukan? Kita harus menulis.

 Jadi, mulailah
menulis tanpa memikirkan glamornya kehidupan seorang penulis terlaris. Fokus
pada kebiasaan menulis dan hasil yang datang sesudahnya (menjadi kaya raya dan
punya kehidupan glamor karena menjadi penulis laris) hanya akan menjadi bonus.

“Dengan kebiasaan berbasis hasil, fokusnya adalah pada
apa yang ingin dicapai. Dengan kebiasaan berbasis identitas, fokusnya adalah
pada siapa kita ingin menjadi. ” James Clear

Lingkungan Sekitar
Penting

Lingkungan sekitar kita adalah kekuatan tak terlihat yang
membentuk perilaku dan kehidupan.

Ketika  pergi ke toko,
berapa kali akhirnya membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan?

Pada tahun 1952, ekonom Hawkins Stern menggambarkan fenomena
yang disebut Suggestion Impulse Buying. Ini “dipicu ketika seorang
pembelanja melihat suatu produk untuk pertama kalinya dan memvisualisasikan
suatu kebutuhan untuk itu.”

Bagaimana ini memengaruhi hidup kita ?

Jika lemari es  penuh
dengan permen, bagel, keripik, junk food secara umum, Kita akan terus-menerus
memakan makanan manis ini. Semakin jelas dan mudah untuk mendapatkan sesuatu,
semakin banyak kita akan membelinya dan menggunakannya. Inilah alasan mengapa
merek-merek besar membayar banyak uang ke toko-toko besar sehingga mereka dapat
memesan secara mata-mata penempatan produk-produk top mereka. Semakin terlihat
suatu produk, semakin tinggi penjualannya. Itu prinsip dasar pemasaran produk.

Jadi, pikirkan saat mengatur isi rumah kita. Isi kulkas
dengan makanan sehat dan letakkan pakaian olahraga di tempat yang terlihat jika
ingin berolahraga lebih banyak.

Deadline Penting

Teknik paling kuat yang akan membantu Anda membangun kebiasaan
yang lebih baik di masa depan dan juga memungkinkan Anda untuk mencapai tujuan
yang akan datang adalah menetapkan tenggat waktu.

Tuliskan semuanya. Menetapkan tenggat waktu meningkatkan
peluang orang untuk tetap dengan kebiasaan dan tujuan mereka secara umum.

Jika kita hanya berharap sesuatu yang baik atau baru
terjadi, tanpa benar-benar bertindak, kita tidak akan pernah melakukannya. Jika
kita tidak menetapkan tenggat waktu yang akan menyebabkan kita merasa tidak
nyaman, Kita tidak akan pernah membuat perbedaan yang kita inginkan untuk diri
sendiri. Anda hanya akan menjadi NATO : No Action Talk Only

Categories
Pengembangan Diri Penjualan UMKM

Tipe Salesman Pemburu dan Tipe Salesman Petani

Didalam dunia penjualan (sales) dikenal ada dua macam tipe kepribadian sales yaitu : Pemburu dan Petani.

PERSONA PENJUAL PEMBURU – SALES PERSONA THE HUNTER

Pemburu akan terus mencari prospek baru.  Pada umumnya strategi yang digunakan adalah mereka pergi ke banyak acara jaringan, bergabung dengan jenis organisasi lain, menggunakan LinkedIn dan platform media sosial lainnya untuk menjangkau orang-orang, melakukan banyak sales call, dan meminta referensi ke siapapun secara teratur.

Mereka sangat mandiri dan memiliki dorongan (drive) yang kuat. Mereka ingin menjual sebanyak mungkin leads yang ada, semakin besar leadnya semakin baik. Mereka biasanya kurang tertarik pada detail pelaksanaan onboarding pelanggan baru dan memilihara account yang sudah berjalan. Secara umum, ini lebih merupakan tipe Pengembangan Bisnis.

PERSONA PENJUAL PETANI – SALES PERSONA THE FARMER

Petani paling nyaman memupuk dan menyiram hubungan yang sudah ada. Mereka mungkin telah membangun bisnis yang sukses dengan klien yang diperoleh ketika sales yang lain meninggalkan perusahaan atau dengan rujukan internal dari bagian lain dari perusahaan mereka. Tipe sales Petani jarang kehilangan klien karena kurang perhatian.

Petani yang efektif berorientasi pada layanan dan tidak akan lari dari masalah. Mereka membangun relasi bisnis menjadi persahabatan bisnis.

Tipe Petani senang memelihara hubungan yang ada. Mereka akan menanam dan memelihara benih baru ketika diserahkan kepada mereka  tetapi biasanya tipe petani merasa tidak nyaman untuk menghubungi orang asing untuk menjalin hubungan atau menjual sesuatu.

TIPE SALES MANA YANG LEBIH BAIK

Sebetulnya tidak ada tipe sales yang lebih baik dari yang lain, semua bergantung pada kondisi yang ada dan tujuan yang ingin dicapai.

Jika yang dijual adalah produk atau layanan yang tidak membutuhkan client maintenance yang tinggi maka tipe penjual Pemburu lah yang dibutuhkan, namun bila menjual produk atau jasa seperti software komputer yang membutuhkan pemecahan masalah yang mendalam maka dibutuhkan tipe sales Petani.

Idealnya disebuah organisasi perlu memiliki dua tipe sales ini untuk saling mendukung kinerja perusahaan.

KOMBINASI TIPE SALES DIDALAM INDIVIDU

Manusia adalah mahluk sosial yang kompleks tidak ada manusia yang benar benar hitam dan putih, jadi pada umumnya seorang sales akan mempunyai jiwa pemburu dan juga jiwa petani , yang membedakan adalah besar porsi yang dimiliki.

Cara yang terbaik untuk mengembangkan potensi yang ada adalah bukan dengan membuat tipe pemburu menjadi memiliki kualitas tipe petani tetapi dengan memfokuskan pada titik titik kekuatan masing masing sales.

Jika seorang sales dominan tipe pemburu maka perlengkapilah dengan alat pemasaran (marketing tools) yang bisa mengamplifikasi hasilnya, demikian juga untuk tipe sales petani.

Baik bagi organisasi untuk mengkombinasikan tipe tipe sales ini dengan membuat mereka menjadi mitra didalam proses penjualan. Dengan mengkombinasikan tipe tipe salesman ini didalam frontliners organisasi maka hasil yang lebih optimal bisa didapat.

Ada pendapat butuh diskusi, jangan sungkan untuk hubungi daku.

Categories
Sinopsis buku 3A4

Punk Marketing

Punk Marketing adalah buku yang terbit tahun 2010 ditulis oleh Richard Laermer & Mark Simmons. yang membahas mengenai cara marketing yang berbeda di masa peralihan dari analog ke digital. Walau demikian nilai nilai dasar marketing yang tidak lekang dimakan waktu tetap bisa segar menjadi pengingat kita.

Richard Laermer adalah seorang  penulis FullPR frontal dan Trendspotting dan host Unspun Radio, dia adalah CEO RLM PR.

Mark Simmons adalah seorang punk terkemuka dengan pengalaman marketing lebih dari 18 tahun pernah bekerja di Amerika Serikat dan juga Eropa .Dia membantu membuat Coca-Cola genap lebih besar di seluruh dunia . Dia juga mendirikanBiro iklanAnti-Corp.

Buku Punk Marketing memang diterbitkan di jaman Blackberry dan di jaman Instagram belum sepopuler sekarang, apalagi Covid 19. Walaupun buku ini ditulis 10 tahun yang lalu namun didalamnya masih ada esensi marketing yang bisa ambil hikmahnya.

KILL THE MIDLE MAN – BUNUH PERANTARA

Pada masa buku ini ditulis di 2010, Dunia digital tidak semarak sekarang, namun esensinya tetap sama, perkembangan teknologi memungkinkan kita untuk menjual barang tanpa perantara. Kita bisa mempost di Instagram , Facebook, Blog , Youtube dan lainnya.

Membuat konten yang tampak profesional juga menjadi lebih mudah dengan kehadiran platform sepeti canva.com yang memudahkan orang untuk membuat materi promosi yang cantik.

Dengan berinteraksi langsung dengan konsumen juga membuat diri kita menjadi semakin sadar akan kondisi pasar yang pada akhirnya membuat kita bisa bergerak cepat.

BRAND NOT BLAND – MEREK YANG TIDAK HAMBAR

Didunia sekarang ini banyak sekali brand yang saling berkompetisi untuk mendapatkan perhatian kita, karena itu Merek kita tidak boleh menjadi hambar, perlu outstand , tampil menarik sendiri , berbeda dari yang lain.

Hal yang perlu diperhatikan didalam membuat merek yang tidak hambar adalah :

1. DESIGN

2. FUNGIONALITAS

THE SELL PHONE – JANGAN ABAIKAN SALURAN DISTIRBUSI HAPE (terjemahan bebas)

Ditahun 2010 penggunaan smartphone tidak seperti sekarang, tidak tergantikan. Jadi untuk materi ini saya rasa kita sudah lebih mengerti betapa pentingnya untuk selalu melibatkan smartphone didalam cara kita berjualan.

Beberapa tambahan dari saya mengenai topik ini.

1. Gunakan social media yang sedang popular.

2. Gunakan image dan materi promo dengan ukuran yang sesuai dan bisa di akses dari Hape

3. Gunakan Instant Messaging yang populer seperti WA untuk sarana komunikasi dengan pelanggan

4. Gunakan juga email dan alat promosi internet lainnya, sepeti email newsletter dan lainnya.

CAPTIVE  CONSUMER – KONSUMEN YG TERPUKAU (terjemahan bebas)

Produsen tidak lagi mengontrol konsumen seperti dimasa lalu (Tahun 50an) ketika pilihan produk terbatas dan akses ke sarana informasi terbatas.

Sekarang konsumen bisa mendapatkan informasi perbadingan produk dengan mudah karena itu sebagai brand kita harus tampil Jujur dengan tidak overselling dan tampil menarik dengan menampilkan kehebatan produk produk kita.

Cara yang terbaik untuk ini adalah dengan memfasilitasi konsumen untuk bisa memilih sendiri layanan yang diinginkan dengan menciptakan beberapa segmen.

NOW IT’S STORY TIME – SAATNYA BERCERITA

Di tahun 2010 ketika saya pertama kali membaca ini saya mengira bahwa ini berarti bahwa setiap brand harus punya cerita yang ditampilkan ke masyarakat, memang ini sangat ideal dan mudah untuk dibicarakan namun sulit untuk di impelementasikan.

Sekarang di tahun 2020 saya lebih mengerti, sebuah cerita dapat dengan mudah kita buat dengan meminta testimonial dari pelanggan kita, dengan menjahit satu testimoni ke testimoni yang lain kita dapat merangkai sebuah cerita mengenai brand kita.

THE POWER CHARTER – Ini adalah deklarasi yang ada di Buku Punk Marketing – sebenarnya ini adalah titik fokus buku Punk Marketing

Punk Marketers of the World:

1. Consumers are looking to us to help simplify their lives so we will do our utmost to help them get simple.

2. Consumers have a right to expect a clear education about products being offered to enable them to make informed choices. That is our duty. Labeling should make it easy for consumers to quickly grasp what the product does and what it contains.

3. We are responsible for keeping the number of choices to a minimum: less is most defenitely it.

4. Each product variant, line extension, or subbrand should be distinctive form any other we offer and meet a real consumer need.

5. Me-too products that copy competitor items without trying to offer a distinct point of differentiation represent lazy thinking.

6. We need to use our marketing prowess responsibly and only when we have something meaningful to say.

7. Marketing foisting itself upon consumers is offensive. It will create antagonism to the brand in particular and marketing ways.

8. There are no-go places marketing professionals need to respect at all times. That’s right, Coke, at all times. Leave the potty alone.

9. We need to do more listening and learning from signals we get from consumers about their feelings toward marketing.

10. As marketers we will take the high ground and be a champion for consumers

yang diterjemahkan ke Indonesia dengan bebas menjadi :

1. Konsumen berharap kita bisa membantu mereka menyederhanakan hidup mereka. Ini adalah tugas kita untuk membuat hidup mereka menjadi lebih sederhana.

2. Konsumen berhak mendapatkan edukasi produk yang ditawarkan dengan jujur. Label yang kita gunakan harus membantu konsumen lebih mudah untuk mengetahui apa fungsi produk / layanan kita.

3. Kita bertanggung jawab untuk menekan seminimum mungkin opsi yang kita berikan ke konsumen.

4. Setiap varian produk, pengembangan lini atau sub-brand harus berbeda secara nyata dari brand lain yang kita miliki dan benar benar menjawab kebutuhan konsumen.

5. Produk Me-too yang mencontek saingan tanpa melakukan pembedaan apapun adalah hasil pemikir yang malas. (Jangan lakukan ini, selalu sediakan pembeda)

6. Gunakan kekuatan marketing kita secara bertanggungjawab dan gunakan hanya ketika kita punya hal yang bernilai untuk disampaikan.

7. Melakukan marketing secara berlebihan ke konsumen adalah hal yang kasar.

8. Ada area marketing yang memang tidak boleh di utak atik , belajar dari coca cola yang mencoba merubah rasa dan akhirnya malah merusak brand sendiri.

9. Dengarkan konsumen Anda lebih sering dan belajar dari feedback mereka.

9. We need to do more listening and learning from signals we get from consumers about their feelings toward marketing.

10. Sebagai marketers (orang pemasaran) kita akan berusaha sekuat tenaga mendaki bukit dan menjadi jagoan untuk konsumen kami.

Categories
Pengembangan Diri Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (Human Resource) VS Modal Insani (Human Capital)

Aset terbesar sebuah organisasi (perusahaan) adalah manusia didalamnya, bukan teknologi, dana tunai tanah atau bangunan. Karena  pada hakikatnya, manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi adalah penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.

Ironisnya walau pada umumnya  biaya terbesar juga pada umumnya juga adalah pada pembayaran gaji dan tunjangan pegawai namun sering kali departemen yang paling tidak mendapat perhatian untuk upgrade adalah departemen yang mengurusi pekerjanya.

Human Resource Department  (HRD) adalah departemen yang bertanggungjawab untuk mengelola pekerja untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan tools administradi berupa penggajian, perpajakan, pengaturan jam kerja, tunjangan dan kompensasi, kontrak kepegawaian, training, dan hukum ketenaga kerjaan.

 Human Capital Departement (HCD) adalah departemen yang bertanggungjawab untuk mengelola keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki pekerja selama bekerja di organisasi tersebut. Bisa juga dibilang HCD adalah departement yang bertanggung jawab untuk berinvestasi di diri pekerja.

KONDISI IDEAL HRD dan HCD

Dengan adanya Human Capital Department tidak berarti menghilangkan Human Resource Departement. Cara melihatnya bukannya satu menghilangkan yang lain namun perlu dilihatnya sebagai saling melengkapi.

Fungsi tertib administrasi kepegawaian sangat dibutuhkan agar sebuah organisasi dapat berjalan dan bertumbuh. Demikian juga fungsi pengembahan manusia sebagai aset organisasi.

Lalu bagiamana cara melihat proses HRD dan HCD ?

1. Tidak Sekedar Rekruitmen dan Orientasi.Fokus Pada Bakat Tiap Individu

Beberapa perusahaan begitu fokus pada rekruitmen sehingga mereka mengabaikan karyawan yang sudah mereka miliki. Profesional SDM yang cerdas tahu bahwa keterlibatan karyawan harus melampaui perekrutan dan orientasi.

“Membuat karyawan senang dan terlibat dalam perusahaan Anda sekarang sangat bergantung pada bagaimana Anda menjalankan seluruh siklus hidup karyawan,” ujar Sanjay Sathe, presiden dan CEO GenomeSmart. Sathe merekomendasikan untuk bertanya pada diri sendiri apakah proses penilaian (assesment) karyawan dan pembelajaran karyawan telah melibatkan pekerja itu sendiri dan apakah proses offboarding Anda cocok dengan proses orientasi Anda.

Deb Cupp, wakil presiden perusahaan perusahaan dan industri komersial di Microsoft, mengatakan bahwa Anda harus fokus pada kemampuan dan bakat masing-masing individu untuk maju, dengan mempertimbangkan opsi jangka panjangnya.

“Jangan hanya fokus pada karyawan yang top, pikirkan bakat yang dimiliki oleh semua karyawan” kata Cupp.

Dengan  melihat dan mempertimbangkan bakat keseluruhan karyawan. HCD dapat mempetakan dan merencanakan individu, bakat dan fungsi apa yang dibutuhkan perusahaan untuk bergerak maju.

2. Pelajari Seberapa Dekat Hubungan Tiap Karyawan.

Kerjasama dan kolaborasi antar individu sangat penting untuk menjamin majunya sebuah perusahaan.

Sangat penting untuk mengambil pendekatan yang personal untuk manajemen karyawan. Melissa Moore, wakil presiden senior dan chief people officer di perusahaan analytics behavioral analytics Mattersight, menyarankan untuk mempertimbangkan kepribadian dan preferensi karyawan ketika mengelola dan berkomunikasi dengan mereka.

Moore juga merekomendasikan agar HRD mempelajari bagaimana seorang karyawan “terhubung” sehingga Anda, sebagai bos atau manajer mereka, dapat memenuhi kebutuhan mereka sebagai pekerja. Misalnya, beberapa karyawan mungkin perlu bicara one on one lebih sering dan memiliki hubungan yang lebih pribadi daripada pekerja lain.

Pengembangan kepemimpinan dan keterlibatan karyawan, kata Skidmore, adalah “proses berkelanjutan yang dirancang untuk menjadi strategis, berkelanjutan dan terukur,” dan tidak ada solusi satu ukuran untuk semua manajer. Inisiatif dan program harus dievaluasi untuk memberikan hasil yang dipersonalisasi dan efektif untuk pekerja, Skidmore menambahkan.

3. Investasikan Teknologi HR yang Tepat.

Untuk membuat proses Human Capital Management Anda seefisien dan membantu mungkin, sangat penting untuk mengimplementasikan alat teknologi yang tepat untuk perusahaan Anda, kata Claire Bissot, seorang profesional senior sumber daya manusia (SPHR) dan direktur pelaksana sumber daya manusia di penyedia layanan bisnis CBIZ.

“Para profesional SDM harus mulai menginvestasikan waktu mereka untuk membangun proses otomatis, memanfaatkan teknologi sehingga mereka dapat mulai terbebas dari beban administrasi dan keluar untuk mengenal pegawai dengan lebih dalam,” kata Bissot.

Mengotomatisasi administrasi kepegawaian adalah cara yang tepat untuk mulai membebaskan waktu yang tadinya habis mengurusi administrasi kepagawaian agar bisa meluangkan lebih banyak waktu didalam mengembangkan talenta pegawai. Toh pada akhirnya perusahaan dibangun karena orang orang yang bekerja didalamnya.

4. Ambil pendekatan komunikasi yang positif dan transparan.

Semua perusahaan harus berurusan dengan perubahan dan transisi yang memengaruhi karyawan mereka. Pemilik bisnis harus berusaha untuk berkomunikasi secara terbuka dengan karyawan tidak hanya selama masa transisi tetapi setiap saat.

“Perubahan itu menakutkan bagi semua orang, dan hal yang tidak diketahui menyebabkan ketakutan,” kata Moore. “Berkomunikasi tidak hanya apa yang terjadi [dalam situasi ini], tetapi juga dari hari ke hari. Memiliki komunikasi terbuka sebanyak mungkin sehingga orang tahu apa yang terjadi, apakah itu relevan atau tidak.”

PENUTUP

Jadi bagaimana departemen HRD menghabiskan waktu dan energinya.? apakah lebih banyak mengurusi masalah administrasi atau lebih banyak mengelola talenta karyawan, memikirkan ketrampilan apa yang perlu dikembangkan didalam perusahaan agar perusahaan dapat bergerak maju.

Onepayroll adalah software HR yang mengotomatisasi berbagai proses administrasi HRD seperti penggajian, absensi, pengelolaan cuti, pengelolaan reimbursement dan banyak lagi.

Untuk bisa mendapatkan akses trial gratis selama 45 hari silahkan klik disni. https://lnkd.in/fWj7Sxn

Categories
Pengembangan Diri

Gagal karena kerja terlalu keras dan cepat !

Kita terbiasa untuk bekerja dengan keras dan cepat, beberapa orang sering berkata “Bekerja itu harus SMART” , topic yang  akan di ulas disini tidak akan berbicara mengenai bekerja “SMART” sudah banyak sekali artikel yang berbicara mengenai bekerja “SMART”

Kita sering berfikir kita harus bekerja se-CEPAT mungkin agar kita didepan para saingan kita dan kita juga sering berfikir kita harus bekerja se-KERAS (Bekerja dengan jam kerja yang panjang agar kita bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjan.

Semua dilakukan demi “Tetap lebih unggul dari saingan”

Tidak ada yang salah dengan berusaha untuk selalu lebih unggul dari saingan, permasalahannya kita sering melupakan faktor “Burnout” (Kecapean) didalam pekerjaan kita sehari – hari.

Untuk menjadi unggul dari persaingan kita butuh menjadi “UNIK” dan ke”UNIK”an tidak datang dari orang yang “Burnout”.

Orang yang “Burnout” biasanya punya emosi yang negative atau datar dan ketika bekerja, mereka bekerja seperti robot yang penting kerjaan cepat selasai, bekerja tidak dengan hati, mungkin lebih deket ke bekerja dengan “makan hati” ;p he he he

Jadi apa yang perlu kita lakukan agar bisa tetap unggul dari saingan tanpa “burnout” ?  jawabannya adalah : 80% Produktif dan 20% Kontemplasi

Ingat momen-momen dimana kita mendapatkan ide-ide brilliant kita ? biasanya ide-ide tersebut datang tidak ketika kita sibuk, ide-ide tersebut datang ketika kita tenang dan reliks, mungkin ketika kita sedang mandi, sedang buang air besar, sedang duduk – duduk santai, dll

Ibarat sebuah ember berisi air keruh  yang di isi dengan permata-permata indah, ketenangan akan menurunkan lumpur kedasar ember dan meninggalkan air yang jernih sehingga kita bisa melihat kedalam dasar ember dan menemukan permata-permata tersebut.

Namun permata-permata yang datang ketika kita sedang santai (kontemplasi) tidak muncul dengan sendirinya, kita perlu terlebih dahulu memasukkan permata-permata tersebut kedalam ember.

Sayangnya tidak ada jalan pintas untuk memasukkan permata-permata tersebut ke ember kita – ini yang disebut  “Investasi ke diri kita sendiri”, Investasi seperti apa yang bisa kita lakukan di diri kita :

Contoh : saya suka nonton dan baca buku mengenai Perang Dunia ke 2, ilmu-ilmu yang saya dapat dari membaca dan menonton tersebut saya aplikasikan kedalam strategi-strategi bisnis dan negosiasi yang saya lakukan setiap hari

Dari semua aktifitas di atas itu sebetulnya yang dicari terangkum pada kata-kata dibawah ini :

“Being unique doesn’t come from working hard and fast, it comes from a contemplation and self awareness, it’s about being true to yourself (business) of what you (business) really care about.”

Terjemahan bahasa Indonesianya (maaf ya, nilai bahasa Indonesia saya cuma 6, jadi susah menemukan padanan kata yang mempunyai muatan emosi yang sama di bahasa Indonesia)

“Keunikan tidak datang dari bekerja keras dan cepat, Keunikan datang dari kontemplasi dan pengenalan diri, Keunikan adalah mengenai menjadi jujur dan mengenali diri apa adanya (apa yang kita suka kerjakan) dan apa yang menjadi kepedulian kita”

Jadi semua aktifitas tersebut sebetulnya hanya mencari 2 hal :

Menjadi lebih unggul dari saingan tidak hanya mengenai bisa “berlari” lebih cepat dari saingan, tetapi menjadi UNIK berbeda dari saingan . Keunikan hanya bisa didapat ketika kita menjadi diri kita sendiri, dan untuk menjadi diri sendiri diperlukan kontemplasi.

Produk atau jasa yang kita jual bisa saja sama dengan saingan yang lain, bila kita UNIK maka pembeli bisa merasakan ada yang UNIK ketika membeli produk atau jasa dari kita (Custome Experience) , hal itu bisa menjadi satu hal yang membuat kita lebih unggul dari saingan.

soklah diskusi sama gw di : sander@sapiterbang.asia

Baca Juga : 9 Pondasi Sukses

Categories
UMKM

Tekad yang Bulat tidak semudah Tahu bulat

Tekad yang bulat memang tidak semudah tahu bulat yang bisa digoreng dadakan dan hanya seharga lima ratus rupiah, tekad yang bulat perlu perjuangan yang konsisten.

Perkenalkan Bapak Budiman seorang pengusaha kursi kantor di Jakarta, saya bertemu dengan pak Budiman di usia beliau yang ke 55 tahun, beliau mempunyai sebuah pabrik assembling kursi kantor di sunter , sekitar 20 karyawan , 3 mobil angkutan untuk pengiriman barang , rumah pribadi dan beberapa mobil pribadi.

20 tahun yang lalu Pak Budiman adalah seorang tukang becak di Medan, bayangkan 20 tahun yang lalu di usia 35 tahun beliau adalah seorang tukang becak. Pak Budi menjalani hidup sebagai tukang becak selama hampir 5 tahun lalu dengan uang tabungan yang dimiliki hijrah ke Jakarta, di Jakarta Pak Budi berjualan kursi kantor bekas di pinggir jalan di Sunter, perlahan lahan Pak Budi mengumpulkan modal untuk membeli suku cadang langsung dari Cina dan 20 tahun kemudian Pak Budi sudah mempunyai pabrik dan sejumlah asset.

Pernah mendengar nama Bapak Tjhai Sioe Tjhung ? Beliau memulai usahanya berdagang Bakmi di gerobak di pinggir jalan di tahun 1960an di awali dengan penjualan hanya 100 mangkuk sehari sekarang sudah mencapai 3000 mangkuk lebih sehari bahkan mungkin lebih besar dari itu. Usaha bakmi ini dimulai di jalan Gajah Mada 77 dan sekarang dikenal dengan nama Bakmi GM.

Kisah sukses Pak Budiman dan juga Pak Tjhai Sioe Tjhung bukanlah kisah sukses seperti mobil yang melaju di jalan tol, kisah sukses mereka penuh dengan jatuh bangun dan untung rugi.

Bakmi Gajah Mada pernah harus menutup toko selama 1 tahun karena ada pelebaran jalan Gajah Mada, 1 tahun menutup usaha pada saat sedang ramai ramainya, pasti kondisi yang sangat memukul.

Pak Budiman juga pernah mengalami kerugian besar dimana Kontainer yang dipesan dari Cina berisi suku cadang sampah, vendor dari Cina menipu Pak Budiman.

SAMPAI BERAPA LAMA SAYA HARUS MEMPERTAHANKAN TEKAD BULAT SAYA

Menjaga tekad kita tetap bulat memang selalu berlawan dengan waktu yang ada. Menjaga tekad selama 2 hari lebih mudah daripada harus menjaga tekad selama 5 tahun.

Namun inilah realita membangun sebuah usaha, perhatikan berapa lama waktu yang diperlukan untuk membangun usaha 4 pengusaha dibawah ini :

Bob Sadino, pemilik Kemchick, Kem Food dan Kem Farms (perlu waktu 18 tahun hingga sukses besar)

Lahir tahun 1939 – Bekerja di Djakarta Lylod di Belanda hingga kembali ke Jakarta tahun 1967 – Bekerja sebagai supir mobil sewaan sendiri, mobil kecelakaan sehingga beralih menjadi kuli bangunan, lalu beternak ayam dan menjual telur ayam secara berkeliling, ekspansi usaha hingga memiliki peternakan ayam dan sapi di tahun 1985 rata-rata perbulan menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, 100 ton sayur segar.

Mark Zuckerberg, pemilik Facebook (Perlu waktu 11 tahun hingga sukses besar)

Lahir tahun 1984 – Belajar Coding Komputer tahun 1995 – Membuat Instant Messaging sendiri untuk ayahnya tahun 1996 – Membuat Music Player tahun 1999 – membuat facemash tahun 2003 – membuat facebook tahun 2004 – Facebook mendunia tahun 2006

Elon Musk Pemilik SpaceX, Tesla Motor dan Solar City (Perlu waktu : 16 tahun hingga sukses besar)

Lahir tahun 1971 – Membuat game computer pertamanya tahun 1983 – Membuat produk ZIP2 semecam google map jaman dahulu tahun 1995 dan dibeli Compact tahun 1999 – Membangun Paypal tahun 1999 dan dibeli Ebay tahun 2000 – Membangun SpaceX tahun 2002 – Membangun Tesla tahun 2004 – Membangun Solar city tahun 2006.

Michael Bloomberg , Pemilik Bloomberg News (Perlu waktu 24 tahun hingga sukses besar)

Lahir tahun 1942 – Bekerja menjadi staff level bawah di Salomon Brother tahun 1966 – Menjadi Partner di Salomon Brother tahun 1972 – Bloomberg di pecat dari Salomon tahun 1981 – Membangun usaha Media Pasar Saham tahun 1981 – Meluncurkan Media Bloomberg tahun 1990

perhatikan berapa lama rata – rata waktu mereka untuk menjadi sukses ? Bila kita baru bertemu dengan hambatan didalam usia usaha yang baru 1-5 tahun ini adalah hambatan kecil.

tetap pertahankan tekad bulat kita, kita sedang membangun usaha bukan menggoreng tahu bulat ! tetap semangat

RESEP UTAMA USAHA BERTAHAN LAMA

Lalu apa yang membuat sebuah usaha bertahan terus dan yang lain tidak ?

1. TEKAD PENDIRI USAHA

Bila kamu tidak menyerah maka usaha kamu tidak akan hilang, usaha kamu mungkin tidur, usaha mungkin berubah bentuk tapi tidak akan pernah hilang selama pemilik usaha tetap ingin melanjutkan usahanya.

2. TEKAD UNTUK TERUS MEMPERBAIKI PRODUK ATAU JASA

Model truk pertama yang dibuat oleh Toyota (pada waktu itu bernama Toyoda) diberi  nama model G1 yang diluncurkan tahun 1935. Truck pertama ini sangat terkenal akan patahnya as roda belakang di setiap modelnya.  Teknisi pabrik sering di kirim ke konsumen untuk mengganti as roda belakang yang selalu patah, penggantian pun dilakukan secara gratis. Teknisi yang dikirim ke konsumen tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki kerusakan produk dan membuat konsumen nyaman namun juga agar bisa mempelajari kekurangan produk dan mencari solusi untuk memperbaiki produk.

tekad untuk terus memperbaiki produk ini yang membuat nama Toyota besar seperti sekarang.

Definisi produk disini mencakup berbagai hal mengenai produk didalamnya termasuk proses produksi yang baik dan lain-lain.

3. TEKAD UNTUK TERUS MEMBANGUN PASAR

Pasar/ Konsumen lah yang membeli produk kita, kita harus memastikan bahwa kita mengenal orang orang yang akan membeli produk kita.

 Pasar atau konsumen bagi saya secara kasat mata berbentuk seperti ini :

  1. Terus membangun relasi dengan orang yang meminta kita untuk melakukan atau menyediakan sesuatu dengan timbal balik uang (Usaha yang dimulai dari sidejob biasanya bermula dari hal-hal seperti ini)
    1. Jeli melihat dan terus mencari peluang dari lokasi strategis , punya tempat usaha di dekat sekolah atau kantor atau keramaian lainnya, ini bisa juga disebut mempunyai pasar walau kita harus tetap menentukan produk apa yang cocok untuk dijual disana.
    1. Membangun relasi Network Bisnis yang bagus, Jika teman-teman kita semua adalah pembuat keputusan di perusahaan – perusahaan, maka akan memudahkan bagi kita untuk menawarkan jasa kita ke network bisnis kita bila memang ada demand dan kita bisa supply maka usaha kita bisa lebih lancar, karena pada umumnya bila kita kenal dengan pembuat keputusan maka ada langkah langkah proposal yang diabaikan yang pada akhirnya mempercepat proses pejualan.

Ada 2 macam Network Bisnis :

  • Network Bisnis – Konsumen, ini adalah network teman-teman kita yang bisa menggunakan jasa kita.
  • Network Bisnis – Supplier, ini adalah network teman-teman dimana kita menggunakan jasa mereka

4. TEKAD MENJAGA LEGALITAS USAHA

Legalitas Usaha, sangat penting untuk mempunyai legalitas usaha apapun bentuknya baik itu Perusahaan perseorangan kita harus legal dan valid didepan mata hukum termasuk didalamnya proses akutansi yang baik dan bisa dipertanggung jawabkan serta perpajakan, banyak usaha bisa maju tanpa memperhatikan perpajakan dan lebih banyak lagi usaha yang jatuh karena membayar denda pajak.

KISAH PRIBADI

“Brow butuh waktu berapa lama sampai usaha bisa segede lu?” ini adalah pertanyaan dari sahabat saya, (Prasanggah : usaha saya belumlah besar masih masuk kategori UMKM namun cukuplah untuk hidup seharii – hari)

“Umur usaha gw ini belum satu tahun brow, baru juga 10 bulan tapi jangan lihat umur usaha gw, lihat bahwa gw sudah bekerja selama 8 tahun dan gw sudah di industri ini selama 5 tahun, gw sudah kenal dengan banyak supplier dan juga sudah tahu siapa saja konsumen potensial gw dan gw juga sudah mengerti proses produksi yang efisien dan seluk beluk legalitas didalam industri ini, jadi jangan lihat umur 10 bulan gw, tapi lihat ilmu dan koneksi yang gw bangun selama 5 tahun itu.”

Tekad yang terus dipupuk selama 5 tahun lebih yang ter ejawantah dalam bentuk

– Keahlian yang saya pupuk dan akhirnya menjadi produk dan jasa yang saya tawarkan

– Koneksi bisnis yang saya miliki

– Kesabaran dan kemauan untuk belajar seluk beluk perpajakan dan legalitas lainnya

– Ketidak mauan saya untuk menyerah terhadap keadaan.

tekad yang terejawantah inilah yang menjadikan saya seperti hari ini.

Untuk tetap menjaga tekad kita  yang bulat memang tidak semudah membuat tahu bulat yang bisa digoreng dadakan dan hanya seharga lima ratus rupiah, tekad yang bulat perlu perjuangan yang konsisten.

Categories
pondasi sukses

5 Tahap Menggunakan Pondasi Sukses Untuk Mencapai Sukses

Selamat Anda sudah mencapai bagian akhir dari 9 Pondasi Sukses! Didalam bagian ini akan dijelaskan bagaimana menggunakan 9 Pondasi Sukses.

Tanpa Aksi , sukses tidak akan berarti. Jadi diperlukan keberanian untuk beraksi berdasarkan panduan 9 Pondasi Sukses yang sudah dijelaskan di bagian bagian sebelumnya.

Tahap 1 – Tentukan apa arti sukses bagimu ?

Perlu diingat bahwa tidak ada kondisi sukses yang permanen. Pada saat kita SD kita melihat diri kita sukses bila kita lulus SD, ketika memasuki SMP maka kita akan mendefinisikan sukses ketika kita lulus SMP dan seterusnya.

Jadi pada tahap sekarang ini definisikan apakah sukses itu ? Apakah Sukses sekarang ini adalah ketika berhasil meluncurkan usaha sendiri dengan mendapat pendapatan awal 3 juta rupiah ? Atau mendapat promosi di tempat kerja ?

Tahap 2 – Evaluasi Aset yang kita miliki sekarang.

Mulailah dari Asset yang kita miliki. Jika kita tidak tahu maka kita perlu mengevaluasi asset apa saja yang kita miliki sekarang. Asset dapat berupa :

  • Keahlian dan Minat yang kita miliki (contohnya memasak, menulis, komunikatif, dll)
  • Teman atau calon mentor yang sudah kita miliki
  • Tempat yang bisa dijadikan tempat usaha (rumah sendiri, internet, rumah teman, dll)
  • Komputer, Handphone, buku ?

Tahap 3 – Tempatkan Aset kita pada 9 Pondasi Sukses

9 Pondasi Sukses, yang perlu kita miliki dan terus kembangkan adalah :



A. POLA PIKIR DASAR

Pola Pikir Tumbuh Kembang

Pola Pikir Kolaborasi

Pola Pikir Komitmen dan Disiplin

B. KEAHLIAN DASAR MENJADI AHLI

C. SISTIM PENDUKUNG

Support System Umum

Support System Mentor

D. PRILAKU PEMENANG

Prilaku Pemenang Eksperimen dan Resiko

Prilaku Pemenang Pantang Menyerah

Prilaku Pemenang Percaya Diri

Tahap 4 – Mulaikan Beraksi dan Bereksperimen

Semua sukses berawal dari aksi dan kegagalan lalu mengulang kembali sampai berhasil. Tidak ada jalan pintas dan tidak ada cara untuk curang. Jalani proses yang ada dengan sabar dan tekun serta mengelola resiko yang mungkin ada.

Tahap 5 – Anda pasti akan gagal namun ada Sukses di balik kegagalan.

Kenali dan pahami bahwa Anda akan jatuh berkali kali, kegagalan akan menerpa tanpa henti dan bertubi-tubi namun bila Anda jalani dengan tekun, sabar dan tetap memiliki SISU (baca Sisu, pondasi nomor xxx ) yakinlah Anda akan mencapai sukses Anda.

KATA PENUTUP :

KEKUATAN KEUNGGULAN AKUMULATIF

Hutan hujan Amazon adalah salah satu ekosistem yang paling beragam di Bumi. Para ilmuwan telah mengatalogkan sekitar 16.000 spesies pohon yang berbeda di Amazon. Namun, terlepas dari tingkat keragaman yang luar biasa ini, para periset telah menemukan bahwa ada sekitar 227 spesies pohon “hyperdominant” yang membentuk hampir setengah dari hutan hujan. Hanya 1,4 persen spesies pohon yang menyumbang 50 persen pohon di Amazon.

Tapi kenapa?

Bayangkan dua tanaman tumbuh berdampingan. Setiap hari mereka akan berkompetisi untuk mendapatkan sinar matahari dan tanah. Jika satu tanaman bisa tumbuh sedikit lebih cepat dari yang lain, maka bisa meregangkan tubuh lebih tinggi, menangkap lebih banyak sinar matahari, dan menyerap lebih banyak hujan. Keesokan harinya, energi tambahan ini memungkinkan tanaman tersebut tumbuh lebih banyak lagi. Pola ini berlanjut sampai tanaman yang lebih kuat mengeluarkan yang lain dan mengambil bagian terbesar dari sinar matahari, tanah, dan nutrisi.

Dari posisi yang menguntungkan ini, tanaman yang menang memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menyebarkan benih dan bereproduksi, yang memberi spesies ini benih yang lebih besar lagi untuk generasi berikutnya. Proses ini terjadi berulang kali sampai tanaman yang sedikit lebih baik tersebut mendominasi keseluruhan hutan.

Para ilmuwan menyebut efek ini sebagai “keuntungan akumulatif.” Apa yang dimulai sebagai keuntungan kecil akan menjadi semakin besar seiring berjalannya waktu. Pada awalanya satu tanaman hanya membutuhkan sedikit keunggulan untuk mengesampingkan persaingan dan mengambil alih seluruh hutan.

ATURAN 1 PERSEN

Perbaikan kecil dalam kinerja dapat menyebabkan distribusi yang sangat tidak merata ketika diulang dari waktu ke waktu. Ini adalah satu lagi alasan mengapa kebiasaan sehari hari kita menjadi hal yang sangat penting.

Anda hanya perlu sedikit lebih baik dari pesaing Anda, tapi jika Anda mampu mempertahankan keunggulan sedikit hari ini dan besok dan sehari setelah itu, Anda bisa mengulangi proses kemenangan sedikit demi sedikit lagi dan lagi. Dan berkat Winner-Take-All Effects, setiap kemenangan memberikan hasil yang luar biasa.

Iniah yang disebut dengan Aturan 1 Persen.

Aturan 1 Persen menyatakan bahwa dari waktu ke waktu sebagian besar keberhasilan di bidang tertentu akan terakumulasi ke orang, tim, dan organisasi yang berhasil mempertahankan keunggulan 1 persen dari yang lain. Anda tidak perlu dua kali lebih baik untuk mendapatkan dua kali hasilnya. Anda hanya perlu sedikit lebih baik.

Aturan 1 Persen inilah yang sebenarnya menjadi penyebab mengapa di dunia ini terlihat tidak adil sehingga berlaku aturan Pareto 80/20

Jadi rubahlah diri Anda kearah  yang lebih baik cukup 1% sehari maka Anda akan muncul sebagai pemenang dari saingan Anda.

Selamat menempuh petualangan sukses Anda ! Bila butuh teman diskusi silahkan email ke sander@sapiterbang.asia. Saya akan dengan senang hati berdiskusi dengan Anda.

Salam Sapiterbang ! Salam Sukses.

Categories
pondasi sukses

Perilaku Pemenang : Percaya Diri – Bagian 9 dari 9 Pondasi Sukses

“Percaya diri datan bukan karena kita selalu benar namun dari rasa tidak takut untuk melakukan kesalahan” -filsuf, Peter McIntyre

Seorang yang percaya diri tampak dari perilaku, bahasa tubuh dan dari cara bicara yang menunjukkan bahwa ia memahami kelebihan dan kekurangan dirinya dan yakin bahwa dirinya bisa memberikan solusi atau berkontribusi dalam hal yang dikuasainya.

Menjadi percaya diri adalah modal utama untuk menjadi sukses, Karena orang yang percaya diri akan menunjukkan bahwa dirinya dapat dipercaya sehingga dengan sendirinya akan membuka banyak peluang untuk dirinya.

Orang yang percaya diri akan mempunyai keberanian untuk menetapkan harga yang lebih tinggi dan bernegosiasi dengan ketentuan yang lebih menguntungkan. Namun perlu diingat percaya diri datang dari keyakinan akan keahlian yang dimiliki bisa memberikan solusi.

CARA MEMILIKI RASA PERCAYA DIRI

“Bicara dengan lembut dan bawa tongkat yang besar ”  – Theodore Roosevelt – Presiden Amerika Serikat

Ungkapan diatas artinya kita harus bernegosiasi dengan lembut namun disaat bersamaan juga mempunyai keahlian dan kemampuan yang besar untuk bertindak keras bila kondisi memaksa kita.

Rasa percaya diri berasal dari keyakinan akan keahlian dan kemampuan diri sendiri bahwa diri kita bisa memberikan solusi yang dibutuhkan. Hal ini berarti untuk percaya diri kita perlu :

1. Memiliki Pola Pikir Tumbuh Kembang – Growth Mindset, Orang yang memiliki pola pikir ini akan melihat bahwa tantangan yang ada adalah kesempatan untuk terus bertumbuh dan berkembang , kesempatan untuk menambah ketrampilan baru. Dorongan untuk mau belajar dan maju terus dilihat oleh orang luar sebagai rasa percaya diri.

2. Terus Mengasah kemampuan diri sendiri, Seorang yang percaya diri tidaklah puas dengan berdiam diri, seorang yang percaya diri memiliki dorongan didalam dirinya untuk terus mengembangkan diri untuk terus mengejar kesempurnaan terhadap keahlian yang dimiliki.

3. Tidak takut terhadap kegagalan, Kegagalan hanyalah sebuah indikator bahwa cara tersebut bukanlah cara yang tepat. Seorang yang percaya diri suka bereksperimen. Didalam eksperimen pasti ada kegagalan. Rasa percaya diri tumbuh bukan karena tidak pernah gagal namun karena sudah sering mengalami kegagalan dan terus bisa bangkit kembali dari kegagalan tersebut.

4. Rayakan dan ingat kemenangan kemenangan kecil, setiap orang butuh penghiburan dan rasa keberhasilan. Jangan sepelekan kemenangan kemenagan kecil. Ingat dan rayakan setiap kemenangan kecil dan besar sebagai bahan bakar motivasi untuk membantu kita dimasa sulit.

KESIMPULAN

Memiliki rasa Percaya Diri adalah salah satu Pondasi Sukses yang harus dimiliki karena hal tersebut membuat kita yakin dan percaya untuk terus tampil di saat sulit sekalipun.



A. POLA PIKIR DASAR

Pola Pikir Tumbuh Kembang

Pola Pikir Kolaborasi

Pola Pikir Komitmen dan Disiplin

B. KEAHLIAN DASAR MENJADI AHLI

C. SISTIM PENDUKUNG

Support System Umum

Support System Mentor

D. PRILAKU PEMENANG

Prilaku Pemenang Eksperimen dan Resiko

Prilaku Pemenang Pantang Menyerah

Prilaku Pemenang Percaya Diri