Categories
Pengembangan Diri Sumber Daya Manusia

6 Detik Pertama untuk Menarik Minat Rekruiter HRD via CV dan Resume

Bagian HRD atau perekurt hanya melihat CV dan resume Anda kira kira selama enam detik, sangat singkat sekali.

Untuk orang yang sedang mencari kerja, penting untuk mencari tahu bagaimana cara membuat CV dan Resume yang dapat menarik perhatian bagian HRD dan Rekruiter. Karena walaupun latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja Anda sesuai dengan pekerjaan yang dilamar, CV yang tidak menarik dapat membuat CV anda terabaikan dan Anda kehilangan kesempatan Anda dipanggil kerja.

TIPS MEMBUAT CV YANG MENARIK

1. Desain visual adalah cara yang bagus untuk membedakan diri Anda dari kandidat lain. Desain yang rapi, bersih dan profesional yang memanjakan mata akan membuat HRD dan Rekuriter lebih nyaman dan bersedia untuk meluangkan waktu lebih panjang didalam membaca CV  Anda.

2. Data yang jelas, Perekurt menghabiskan 80% dari waktunya membaca 6 titik data berikut :

  • Nama
  • Posisi bekerja dan perusahaan saat ini
  • Posisi bekerja dan perusahaan sebelumnya
  • Tanggal mulai dan akhir bekerja pada posisi sekarang
  • Tanggal mulai dan berakhir bekerja pada posisi sebelumnya
  • Pendidikan

Kuncinya adalah menjaga titik-titik data penting ini tetap jelas dan mudah ditemukan.. 

Penyajian informasi yang menarik secara visual adalah nilai tambah yang dapat membuat Anda lebih unggul dari kandidat yang lain. Di situs Sapiterbang tersedia jasa layanan pembuatan CV yang sudah diformulasikan didalam menampikan 6 titik data dengan jelas dan menarik secara visual.

Bayangkan Anda menjadi seorang HRD, dan Anda memiliki dua resume di depan Anda. Satu CV padat berisi berbagai informasi dengan teks dan menggunakan empat font berbeda. Ini juga dibumbui dengan puluhan kata dan frasa yang dicetak tebal, dicetak miring, dan di garis bawahi.

Resume kedua juga menawarkan banyak informasi, tetapi Anda dapat dengan cepat memindai dokumen karena memanfaatkan ruang putih dengan baik, fitur judul bagian yang jelas dan konsisten, dan menggunakan poin poin untuk menonjolkan item item yang penting.

Resume mana yang akan Anda lihat pertama kali?

Jika Anda seperti kebanyakan perekrut yang mungkin harus mengevaluasi ratusan resume setiap minggu, Anda akan langsung melanjutkan ke resume kedua. Mengapa? Karena CV tersebut terlihat menarik dan mengundang mata dan rentang perhatian Anda, sedangkan resume pertama justru sebaliknya.

Jika Anda ingin resume Anda memiliki peluang bagus untuk dibaca oleh pemberi kerja, Anda harus menginvestasikan waktu dan energi tidak hanya dalam isinya, tetapi juga dalam tampilan. 

Gunakan ruang putih secara bebas

Buat setidaknya satu inci margin di resume Anda. Juga, sisakan ruang kosong di antara berbagai bagian teks resume, sehingga beberapa bagian informasi yang berbeda dapat dilihat.

Batasi hanya menggunakan 2 font.

Sangat menggoda untuk menggunakan semua tipografi yang Anda inginkan, tetapi memiliki lebih dari dua font dalam dokumen apa pun hanya  akan menganggu pembaca. Gunakan satu huruf untuk judul dan font kedua untuk teks isi.

Gunakan huruf tebal dan miring dengan hemat  dan hindari menggarisbawahi

Tidak apa-apa untuk menggunakan beberapa huruf tebal dan miring dalam teks resume Anda. Banyak penulis resume dapat menebalkan judul pekerjaan mereka sebelumnya dan mempublikasikan subpos dalam setiap bagian dari dokumen.

Gunakan poin-poin untuk menekankan keterampilan dan pencapaian

Poin poin memudahkan pihak HRD dan perekrut untuk memindai resume Anda dengan cepat karena poin poin tersebut berguna didalam menarik mata pembaca dan mengarahkannya ke poin-poin penting yang ingin Anda sampaikan. 

Konsisten

Jika Anda menggunakan teks tebal dan terpusat untuk menyajikan judul bagian pertama dari resume Anda, gunakan teks tebal, terpusat untuk menyajikan judul bagian yang tersisa juga. Jika Anda konsisten di seluruh dokumen Anda, Anda akan secara halus membentuk pola membaca untuk calon majikan yang akan membantu mereka mengikuti resume Anda dengan mudah.

Pada akhirnya, Anda masih memerlukan konten resume yang solid untuk benar-benar menjual diri Anda kepada para pemberi kerja. Bahkan resume yang paling dirancang dengan baik tidak akan melewati layar pemberi kerja jika informasi yang disajikan tidak bermutu. Pastikan konten yang Anda tampilkan menarik secara visual dan cepat di-scan sehingga alih-alih membuangnya, pemberi kerja akan tertarik unguk membacanya.

Penyajian informasi yang menarik secara visual adalah nilai tambah yang dapat membuat Anda lebih unggul dari kandidat yang lain. Di situs Sapiterbang tersedia jasa layanan pembuatan CV yang sudah diformulasikan didalam menampikan  titik data dengan jelas dan menarik secara visual.

 

Biaya untuk pembuatan CV di sapiterbang termasuk murah, mengingat sebuah CV yang baik adalah investasi yang dapat digunakan berkali kali. 

Untuk pemesanan segera klik disini untuk pemesana

Silahkan lihat lihat dulu design CV yang tersedia, mungkin ada yang cocok dengan selera Anda.

Categories
Pengembangan Diri Penjualan UMKM

Tipe Salesman Pemburu dan Tipe Salesman Petani

Didalam dunia penjualan (sales) dikenal ada dua macam tipe kepribadian sales yaitu : Pemburu dan Petani.

PERSONA PENJUAL PEMBURU – SALES PERSONA THE HUNTER

Pemburu akan terus mencari prospek baru.  Pada umumnya strategi yang digunakan adalah mereka pergi ke banyak acara jaringan, bergabung dengan jenis organisasi lain, menggunakan LinkedIn dan platform media sosial lainnya untuk menjangkau orang-orang, melakukan banyak sales call, dan meminta referensi ke siapapun secara teratur.

Mereka sangat mandiri dan memiliki dorongan (drive) yang kuat. Mereka ingin menjual sebanyak mungkin leads yang ada, semakin besar leadnya semakin baik. Mereka biasanya kurang tertarik pada detail pelaksanaan onboarding pelanggan baru dan memilihara account yang sudah berjalan. Secara umum, ini lebih merupakan tipe Pengembangan Bisnis.

PERSONA PENJUAL PETANI – SALES PERSONA THE FARMER

Petani paling nyaman memupuk dan menyiram hubungan yang sudah ada. Mereka mungkin telah membangun bisnis yang sukses dengan klien yang diperoleh ketika sales yang lain meninggalkan perusahaan atau dengan rujukan internal dari bagian lain dari perusahaan mereka. Tipe sales Petani jarang kehilangan klien karena kurang perhatian.

Petani yang efektif berorientasi pada layanan dan tidak akan lari dari masalah. Mereka membangun relasi bisnis menjadi persahabatan bisnis.

Tipe Petani senang memelihara hubungan yang ada. Mereka akan menanam dan memelihara benih baru ketika diserahkan kepada mereka  tetapi biasanya tipe petani merasa tidak nyaman untuk menghubungi orang asing untuk menjalin hubungan atau menjual sesuatu.

TIPE SALES MANA YANG LEBIH BAIK

Sebetulnya tidak ada tipe sales yang lebih baik dari yang lain, semua bergantung pada kondisi yang ada dan tujuan yang ingin dicapai.

Jika yang dijual adalah produk atau layanan yang tidak membutuhkan client maintenance yang tinggi maka tipe penjual Pemburu lah yang dibutuhkan, namun bila menjual produk atau jasa seperti software komputer yang membutuhkan pemecahan masalah yang mendalam maka dibutuhkan tipe sales Petani.

Idealnya disebuah organisasi perlu memiliki dua tipe sales ini untuk saling mendukung kinerja perusahaan.

KOMBINASI TIPE SALES DIDALAM INDIVIDU

Manusia adalah mahluk sosial yang kompleks tidak ada manusia yang benar benar hitam dan putih, jadi pada umumnya seorang sales akan mempunyai jiwa pemburu dan juga jiwa petani , yang membedakan adalah besar porsi yang dimiliki.

Cara yang terbaik untuk mengembangkan potensi yang ada adalah bukan dengan membuat tipe pemburu menjadi memiliki kualitas tipe petani tetapi dengan memfokuskan pada titik titik kekuatan masing masing sales.

Jika seorang sales dominan tipe pemburu maka perlengkapilah dengan alat pemasaran (marketing tools) yang bisa mengamplifikasi hasilnya, demikian juga untuk tipe sales petani.

Baik bagi organisasi untuk mengkombinasikan tipe tipe sales ini dengan membuat mereka menjadi mitra didalam proses penjualan. Dengan mengkombinasikan tipe tipe salesman ini didalam frontliners organisasi maka hasil yang lebih optimal bisa didapat.

Ada pendapat butuh diskusi, jangan sungkan untuk hubungi daku.

Categories
Pengembangan Diri Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (Human Resource) VS Modal Insani (Human Capital)

Aset terbesar sebuah organisasi (perusahaan) adalah manusia didalamnya, bukan teknologi, dana tunai tanah atau bangunan. Karena  pada hakikatnya, manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi adalah penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.

Ironisnya walau pada umumnya  biaya terbesar juga pada umumnya juga adalah pada pembayaran gaji dan tunjangan pegawai namun sering kali departemen yang paling tidak mendapat perhatian untuk upgrade adalah departemen yang mengurusi pekerjanya.

Human Resource Department  (HRD) adalah departemen yang bertanggungjawab untuk mengelola pekerja untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan tools administradi berupa penggajian, perpajakan, pengaturan jam kerja, tunjangan dan kompensasi, kontrak kepegawaian, training, dan hukum ketenaga kerjaan.

 Human Capital Departement (HCD) adalah departemen yang bertanggungjawab untuk mengelola keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki pekerja selama bekerja di organisasi tersebut. Bisa juga dibilang HCD adalah departement yang bertanggung jawab untuk berinvestasi di diri pekerja.

KONDISI IDEAL HRD dan HCD

Dengan adanya Human Capital Department tidak berarti menghilangkan Human Resource Departement. Cara melihatnya bukannya satu menghilangkan yang lain namun perlu dilihatnya sebagai saling melengkapi.

Fungsi tertib administrasi kepegawaian sangat dibutuhkan agar sebuah organisasi dapat berjalan dan bertumbuh. Demikian juga fungsi pengembahan manusia sebagai aset organisasi.

Lalu bagiamana cara melihat proses HRD dan HCD ?

1. Tidak Sekedar Rekruitmen dan Orientasi.Fokus Pada Bakat Tiap Individu

Beberapa perusahaan begitu fokus pada rekruitmen sehingga mereka mengabaikan karyawan yang sudah mereka miliki. Profesional SDM yang cerdas tahu bahwa keterlibatan karyawan harus melampaui perekrutan dan orientasi.

“Membuat karyawan senang dan terlibat dalam perusahaan Anda sekarang sangat bergantung pada bagaimana Anda menjalankan seluruh siklus hidup karyawan,” ujar Sanjay Sathe, presiden dan CEO GenomeSmart. Sathe merekomendasikan untuk bertanya pada diri sendiri apakah proses penilaian (assesment) karyawan dan pembelajaran karyawan telah melibatkan pekerja itu sendiri dan apakah proses offboarding Anda cocok dengan proses orientasi Anda.

Deb Cupp, wakil presiden perusahaan perusahaan dan industri komersial di Microsoft, mengatakan bahwa Anda harus fokus pada kemampuan dan bakat masing-masing individu untuk maju, dengan mempertimbangkan opsi jangka panjangnya.

“Jangan hanya fokus pada karyawan yang top, pikirkan bakat yang dimiliki oleh semua karyawan” kata Cupp.

Dengan  melihat dan mempertimbangkan bakat keseluruhan karyawan. HCD dapat mempetakan dan merencanakan individu, bakat dan fungsi apa yang dibutuhkan perusahaan untuk bergerak maju.

2. Pelajari Seberapa Dekat Hubungan Tiap Karyawan.

Kerjasama dan kolaborasi antar individu sangat penting untuk menjamin majunya sebuah perusahaan.

Sangat penting untuk mengambil pendekatan yang personal untuk manajemen karyawan. Melissa Moore, wakil presiden senior dan chief people officer di perusahaan analytics behavioral analytics Mattersight, menyarankan untuk mempertimbangkan kepribadian dan preferensi karyawan ketika mengelola dan berkomunikasi dengan mereka.

Moore juga merekomendasikan agar HRD mempelajari bagaimana seorang karyawan “terhubung” sehingga Anda, sebagai bos atau manajer mereka, dapat memenuhi kebutuhan mereka sebagai pekerja. Misalnya, beberapa karyawan mungkin perlu bicara one on one lebih sering dan memiliki hubungan yang lebih pribadi daripada pekerja lain.

Pengembangan kepemimpinan dan keterlibatan karyawan, kata Skidmore, adalah “proses berkelanjutan yang dirancang untuk menjadi strategis, berkelanjutan dan terukur,” dan tidak ada solusi satu ukuran untuk semua manajer. Inisiatif dan program harus dievaluasi untuk memberikan hasil yang dipersonalisasi dan efektif untuk pekerja, Skidmore menambahkan.

3. Investasikan Teknologi HR yang Tepat.

Untuk membuat proses Human Capital Management Anda seefisien dan membantu mungkin, sangat penting untuk mengimplementasikan alat teknologi yang tepat untuk perusahaan Anda, kata Claire Bissot, seorang profesional senior sumber daya manusia (SPHR) dan direktur pelaksana sumber daya manusia di penyedia layanan bisnis CBIZ.

“Para profesional SDM harus mulai menginvestasikan waktu mereka untuk membangun proses otomatis, memanfaatkan teknologi sehingga mereka dapat mulai terbebas dari beban administrasi dan keluar untuk mengenal pegawai dengan lebih dalam,” kata Bissot.

Mengotomatisasi administrasi kepegawaian adalah cara yang tepat untuk mulai membebaskan waktu yang tadinya habis mengurusi administrasi kepagawaian agar bisa meluangkan lebih banyak waktu didalam mengembangkan talenta pegawai. Toh pada akhirnya perusahaan dibangun karena orang orang yang bekerja didalamnya.

4. Ambil pendekatan komunikasi yang positif dan transparan.

Semua perusahaan harus berurusan dengan perubahan dan transisi yang memengaruhi karyawan mereka. Pemilik bisnis harus berusaha untuk berkomunikasi secara terbuka dengan karyawan tidak hanya selama masa transisi tetapi setiap saat.

“Perubahan itu menakutkan bagi semua orang, dan hal yang tidak diketahui menyebabkan ketakutan,” kata Moore. “Berkomunikasi tidak hanya apa yang terjadi [dalam situasi ini], tetapi juga dari hari ke hari. Memiliki komunikasi terbuka sebanyak mungkin sehingga orang tahu apa yang terjadi, apakah itu relevan atau tidak.”

PENUTUP

Jadi bagaimana departemen HRD menghabiskan waktu dan energinya.? apakah lebih banyak mengurusi masalah administrasi atau lebih banyak mengelola talenta karyawan, memikirkan ketrampilan apa yang perlu dikembangkan didalam perusahaan agar perusahaan dapat bergerak maju.

Onepayroll adalah software HR yang mengotomatisasi berbagai proses administrasi HRD seperti penggajian, absensi, pengelolaan cuti, pengelolaan reimbursement dan banyak lagi.

Untuk bisa mendapatkan akses trial gratis selama 45 hari silahkan klik disni. https://lnkd.in/fWj7Sxn

Categories
Pengembangan Diri

Gagal karena kerja terlalu keras dan cepat !

Kita terbiasa untuk bekerja dengan keras dan cepat, beberapa orang sering berkata “Bekerja itu harus SMART” , topic yang  akan di ulas disini tidak akan berbicara mengenai bekerja “SMART” sudah banyak sekali artikel yang berbicara mengenai bekerja “SMART”

Kita sering berfikir kita harus bekerja se-CEPAT mungkin agar kita didepan para saingan kita dan kita juga sering berfikir kita harus bekerja se-KERAS (Bekerja dengan jam kerja yang panjang agar kita bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjan.

Semua dilakukan demi “Tetap lebih unggul dari saingan”

Tidak ada yang salah dengan berusaha untuk selalu lebih unggul dari saingan, permasalahannya kita sering melupakan faktor “Burnout” (Kecapean) didalam pekerjaan kita sehari – hari.

Untuk menjadi unggul dari persaingan kita butuh menjadi “UNIK” dan ke”UNIK”an tidak datang dari orang yang “Burnout”.

Orang yang “Burnout” biasanya punya emosi yang negative atau datar dan ketika bekerja, mereka bekerja seperti robot yang penting kerjaan cepat selasai, bekerja tidak dengan hati, mungkin lebih deket ke bekerja dengan “makan hati” ;p he he he

Jadi apa yang perlu kita lakukan agar bisa tetap unggul dari saingan tanpa “burnout” ?  jawabannya adalah : 80% Produktif dan 20% Kontemplasi

Ingat momen-momen dimana kita mendapatkan ide-ide brilliant kita ? biasanya ide-ide tersebut datang tidak ketika kita sibuk, ide-ide tersebut datang ketika kita tenang dan reliks, mungkin ketika kita sedang mandi, sedang buang air besar, sedang duduk – duduk santai, dll

Ibarat sebuah ember berisi air keruh  yang di isi dengan permata-permata indah, ketenangan akan menurunkan lumpur kedasar ember dan meninggalkan air yang jernih sehingga kita bisa melihat kedalam dasar ember dan menemukan permata-permata tersebut.

Namun permata-permata yang datang ketika kita sedang santai (kontemplasi) tidak muncul dengan sendirinya, kita perlu terlebih dahulu memasukkan permata-permata tersebut kedalam ember.

Sayangnya tidak ada jalan pintas untuk memasukkan permata-permata tersebut ke ember kita – ini yang disebut  “Investasi ke diri kita sendiri”, Investasi seperti apa yang bisa kita lakukan di diri kita :

Contoh : saya suka nonton dan baca buku mengenai Perang Dunia ke 2, ilmu-ilmu yang saya dapat dari membaca dan menonton tersebut saya aplikasikan kedalam strategi-strategi bisnis dan negosiasi yang saya lakukan setiap hari

Dari semua aktifitas di atas itu sebetulnya yang dicari terangkum pada kata-kata dibawah ini :

“Being unique doesn’t come from working hard and fast, it comes from a contemplation and self awareness, it’s about being true to yourself (business) of what you (business) really care about.”

Terjemahan bahasa Indonesianya (maaf ya, nilai bahasa Indonesia saya cuma 6, jadi susah menemukan padanan kata yang mempunyai muatan emosi yang sama di bahasa Indonesia)

“Keunikan tidak datang dari bekerja keras dan cepat, Keunikan datang dari kontemplasi dan pengenalan diri, Keunikan adalah mengenai menjadi jujur dan mengenali diri apa adanya (apa yang kita suka kerjakan) dan apa yang menjadi kepedulian kita”

Jadi semua aktifitas tersebut sebetulnya hanya mencari 2 hal :

Menjadi lebih unggul dari saingan tidak hanya mengenai bisa “berlari” lebih cepat dari saingan, tetapi menjadi UNIK berbeda dari saingan . Keunikan hanya bisa didapat ketika kita menjadi diri kita sendiri, dan untuk menjadi diri sendiri diperlukan kontemplasi.

Produk atau jasa yang kita jual bisa saja sama dengan saingan yang lain, bila kita UNIK maka pembeli bisa merasakan ada yang UNIK ketika membeli produk atau jasa dari kita (Custome Experience) , hal itu bisa menjadi satu hal yang membuat kita lebih unggul dari saingan.

soklah diskusi sama gw di : sander@sapiterbang.asia

Baca Juga : 9 Pondasi Sukses

Categories
Pengembangan Diri

Zona Nyaman VS Zona Bunuh Diri

Ada 3 area yang akan kita bahas :

  • Zona Nyaman (Comfort Zone)
  • Zona Belajar (Learning Zone)
  • Zona Bunuh Diri (Suicidal Zone)

Kita sering mendengar “kamu harus keluar dari zona nyaman kamu !” maka pertanyaan saya berikutnya keluar kemana ? ke zona belajar atau zona bunuh diri ?

Mari kita lihat satu per satu artinya :

Zona Nyaman

Kata “Nyaman” disini bukan berarti sebenarnya “Nyaman” sesuatu yg enak, empuk, tanpa masalah. Tetap bekerja dengan Bos yang menyebalkan dan tidak menghargai kita adalah tetap di zona nyaman.

Jadi zona nyaman adalah kondisi dimana kita tidak melakukan tindakan apa-apa untuk memperbaiki kondisi kita sekarang, apapun kondisi kita sekarang itu,

Karena itu saya lebih suka menyebutnya kondisi : ZONA TIDAK BERGERAK , Zona dimana kita tidak mau bergerak dari kondisi itu.

Jadi Zona nyaman adalah sama dengan zona tidak bergerak.

Zona Belajar

Zona dimana kita belajar, sesuai namanya kita berusaha untuk mempelajari hal baru, kita bergerak keluar dari ZONA TIDAK BERGERAK  ke ZONA BELAJAR, perlahan namun pasti kita : mengobservasi, berusaha memahami, menseleksi dan menjadikan “hal-hal” baru itu bagian dari diri kita, berbagi dengan orang lain, eksekusi dan evaluasi.

Perhatikan kata-kata ini :

  • Mengobservasi
  • Berusaha memahami
  • Menseleksi
  • Menjadikan hal-hal baru itu bagian dari diri kita
  • Share rencana
  • Eksekusi
  • Evaluasi

Nanti kita akan bahas arti 7 kata ini.

Zona Bunuh Diri

Adalah zona dimana jika kita memasuki zona ini kita sama saja dengan bunuh diri, batas antara Zona Belajar dengan Zona Bunuh Diri adalah sangat tipis ! contoh : memutuskan untuk berhenti bekerja dan membuka usaha sendiri  tidak selalu berarti kita berjalan ke zona belajar bisa juga berarti kita memasuki zona bunuh diri.

Zona Belajar VS Zona Bunuh Diri

Nah sekarang kita memasuki perbandingan antara Zona Belajar dan Zona Bunuh Diri.

Kembali ke 7 kata ini :

  • Mengobservasi
  • Berusaha memahami
  • Menseleksi
  • Menjadikan hal-hal baru itu bagian dari diri kita
  • Share rencana
  • Eksekusi
  • Evaluasi

Arti kata belajar  tidak selalu berarti langsung mengambil aksi, terkadang zona belajar cukup berarti : lihat + baca + dengar , atau dalam kata lain observasi, melakukan observasi sudah merupakan langkah pertama memasuki Zona Belajar, lalu kita berusaha memahami “ilmu” baru kita, lalu kita seleksi mana yang cocok dengan kita, lalu kita menjadikan “ilmu” itu bagian dari kita, lalu kita perlu “membagikan” apa rencana kita ke orang-orang yang kita percaya, lalu kita perlu melakukan tindakan eksekusi setelah itu kita harus selalu evaluasi dan kembali melakukan observasi dan dimulailah siklus itu kembali.

Langkah membagikan rencana ,adalah hal yang sangat penting bagi kita, karena dengan berbagi ide kita menciptakan SISTIM DUKUNGAN PRIBADI. Sistim dukungan pribadi sangat penting , Sistim dukungan pribadi dalah sekumpulan orang-orang yang kita percaya (orang tua, teman, mentor, dll) yang bisa kita mintai nasehat dan apabila kita menemukan masalah kita bisa selalu bertanya ke mereka. Sistim dukungan ini sering saya ibaratkan “Sabuk Pengaman” di mobil, ketika kita kecelakan mobil parah, mobilnya mungkin rusak parah sehingga tidak bisa diperbaiki namun karena kita memakai sabuk pengaman, kita tidak ikut tewas seperti mobil kita.

Lalu apa bedanya dengan Zona bunuh diri ?

Zona bunuh diri adalah keluar dari zona nyaman, tanpa persiapan yang cukup, tanpa sistim dukungan tanpa observasi , langsung terjun melakukan sesuatu hasilnya ada 2 arah , teman saya menyebutnya “CING-CING GA-GA” artinya dari CACING bisa jadi NAGA (Sangat berhasil) atau tetap menjadi CACING dan makan tanah, dan kenapa disebut zona bunuh diri karena biasanya ketika kita gagal, bukan diri kita saja yang menderita tetapi keluarga kita juga menderita (istri , anak tidak bisa makan, tidak bisa sekolah) sehingga beban di diri kita bertubi-tubi dan akhirnya biasanya orang-orang di kondisi ini berfikir “udahlah mending gw mati aja !”

Jadi jika kita melangkah tanpa persiapan yang cukup kita sama saja dengan bunuh diri !

Dari pengalaman hidup saya, saya merasa bahwa sistim dukungan pribadi adalah point terpenting didalam melangkah keluar dari zona nyaman. Menurut saya sistim dukungan itu jika menggunakan istilah matematika bukan tanda tambah atau perkalian tapi “pangkat”.

Ketika saya membawa hasil observasi, seleksi dan saya menginternalisasi (menjadikan bagian dari diri saya) ilmu-ilmu baru itu ke lingkungan terdekat saya (terutama keluarga dan mentor) dukungan yang saya dapat dari sisi “rohani” dan “materi” berlimpah-limpah dan toleransi mereka terhadap kegagalan yang saya terima juga berlimpah-limpah , saya mempunyai cukup ruang untuk bereksperiment dan melakukan kesalahan !.

Dalam kata lain dukungan orang orang terdekat saya, mengakselerasi pertumbuhan saya dan mereka mentoleransi kegagalan saya, membuat saya lebih berani lagi untuk bertumbuh !

Categories
Pengembangan Diri

Cara Work Smart Yang Benar

Sering kita dengar kata-kata “Work Smart” jangan “Work hard” ! . Tapi sebenarnya apa sih arti work smart  ? sering saya melihat orang orang yang meneriakan slogan “Work Smart” adalah orang yang tidak bekerja secara efektif.

Ini ilustrasi saya.

Di jaman manusia purba mencari makan sangatlah sulit, manusia harus menghabiskan banyak waktu untuk berburu dan belum tentu mendapatkan hasil setiap kali berburu, disini manusia purba bekerja keras  (work hard)  untuk mendapatkan hasil buruan, hingga suatu saat manusia purba ini mendapatkan ide untuk membuat jebakan binatang di kawasan yang sering dilalui oleh binatang buruan, disini manusia purba bekerja pintar (work smart). Dengan menaruh jebakan binatang di tempat tempat strategis, manusia purba memperbesar probabilita sukses mendapatkan hasil buruan.

Ilustrasi diatas cukup jelas menggambarkan apa yang dimaksud bekerja  keras (work hard) dan bekerja pintar (work smart).

Pertanyaan saya, jika manusia purba melompati tahap berburu dan langsung menaruh jebakan binatang , apakah ini berarti manusia purba langsung work smart ? Jawaban saya adalah tidak.

Penjelasannya adalah untuk menaruh jebakan binatang di tempat strategis diperlukan pengalaman. Jebakan binatang tidak bisa ditaruh di sembarang tempat, untuk hasil maksimal maka jebakan binatang perlu ditaruh di dekat sarang binatang, dibawah pohon buah kesukaan target buruan dan pengetahuan lainnya yang hanya bisa didapat melalui kegiatan berburu.

Jadi bekerja keras (work hard) menciptakan pengalaman dan pengetahuan yang kita butuhkan untuk mencari atau menggunakan alat – alat atau metoda baru agar melipat gandakan hasil kita. Ini adalah bekerja pintar (work smart).

Istilah “Work hard vs Work Smart” menjadi tidak relevan lagi karena Work hard diperlukan agar bisa Work Smart.

Kembali ke manusia purba, setelah jebakan binatang di pasang dan manusia sudah work smart apakah work hard berhenti ? tentu saja tidak manusia purba masih harus bekerja keras menyempurnakan jebakan bintangnya dan mencari pengetahuan baru tetang binatang buruannya.

APLIKASI DUNIA NYATA

Di dunia nyata bagi saya work smart tidak lain adalah otomatisasi proses. Saya tetap masih harus bekerja keras (work hard) dengan bangun pagi, mengumpulkan sales lead, mengembangkan produk, mencari network bisnis baru dan banyak pekerjaan manual lainnya, saya bekerja pintar (work smart) ketika saya mengotomatisasi pelaporan performa harian saya, tinggal klik satu tombol dan semua laporan ditampilkan, saya bekerja pintar ketika saya mengotomatisasi customer service saya dengan robot dan banyak proses otomatisasi lainnya.

bekerja pintar (work smart) bagi saya adalah ketika saya bisa menggunakan network bisnis rekan lain didalam memperluas pemasaran produk dan jasa saya, namun untuk mencapai tahap ini saya perlu bekerja keras membangun kredibilitas diri saya dan mencari partner network yang sevisi dengan saya.

KESIMPULAN

Bekerja pintar tidak menghilangkan bekerja keras, bekerja pintar selalu berdampingan dengan bekerja keras dan juga sebaliknya ketika kita berhenti bekerja keras karena menganggap bahwa kita sudah bekerja pintar itulah saat kita di salip oleh saingan kita.

Jadi bekerja keras (work hard) menciptakan pengalaman dan pengetahuan yang kita butuhkan mencari atau menggunakan alat – alat atau metoda baru agar melipat gandakan hasil kita. Ini adalah bekerja pintar (work smart).

Selamat bekerja keras dan bekerja pintar !

Baca Juga : Cukup Perbaikan 1% setiap hari yang membedakan bisa sukses atau tidak.

Categories
Pengembangan Diri

Cukup 1 Persen : Jawaban Kenapa Hanya Sedikit yang Sukses dan Banyak Yang Tidak

Artikel ini berisi mengapa hanya dibutuhkan usaha 1 persen saja untuk bisa sukses mengungguli orang pada umumnya.

Pada tahun 1800an seorang bernama Vilfredo Pareto sedang sibuk di kebunnya saat dia membuat penemuan kecil tapi menarik.

Pareto menyadari bahwa sejumlah kecil pohon kacang polong di kebunnya menghasilkan sebagian besar kacang polong. Sebuah kondisi yang tidak merata.

Pareto adalah orang yang sangat matematis. Dia bekerja sebagai ekonom. Tidak seperti banyak ekonom saat itu, kertas dan buku Pareto dipenuhi dengan rumus rumus persamaan dan kacang polong di kebunnya telah membuat otak matematisnya terus berfikir.

Bagaimana jika distribusi yang tidak merata ini hadir di bidang kehidupan lain juga?

PRINSIP PARETO

Saat itu, Pareto tengah mempelajari kekayaan di berbagai negara. Karena dia orang Italia, dia memulai dengan menganalisis distribusi kekayaan di Italia. Yang mengejutkan, ia menemukan bahwa sekitar 80 persen tanah di Italia dimiliki oleh hanya 20 persen orang. Mirip dengan kacang polong di kebunnya, sebagian besar sumber daya dikendalikan oleh minoritas pemain.

Pareto melanjutkan analisisnya di negara lain dan sebuah pola mulai muncul. Misalnya, setelah meneliti catatan pajak pendapatan Inggris, dia melihat bahwa sekitar 30 persen populasi di Inggris Raya menghasilkan sekitar 70 persen dari total pendapatan.

Saat dia terus meneliti, Pareto menemukan bahwa jumlahnya tidak pernah sama, namun trennya sangat konsisten. Mayoritas penghargaan selalu terlihat pada persentase kecil orang. Gagasan bahwa jumlah yang kecil menguasai atau menghasilkan sesuatu yang besar dikenal sebagai Prinsip Pareto atau, yang lebih umum, Aturan 80/20.

KETIDAKSETARAAN DISEMUA BIDANG

Dalam dekade-dekade berikutnya, karya Pareto praktis menjadi acuan bagi para ekonom. Begitu dia memperkenalkan dunia terhadap gagasan ini, orang-orang mulai melihatnya di mana-mana. Dan Aturan 80/20 menjadi lebih lazim daripada sebelumnya.

Contoh Prinsip Pareto ada dalam segala hal mulai dari real estat hingga ketidaksetaraan pendapatan hingga startup teknologi. Pada tahun 1950an, tiga persen orang Guatemala memiliki 70 persen tanah di Guatemala. Pada tahun 2013, 8,4 persen dari populasi dunia menguasai 83,3 persen kekayaan dunia. Pada tahun 2015, satu mesin pencari (search engine) Google, menerima 64 persen permintaan pencarian.

Mengapa ini terjadi? Mengapa beberapa orang, tim, dan organisasi menikmati sebagian besar penghargaan dalam hidup? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari pertimbangkan contoh dari alam.

KEKUATAN KEUNGGULAN AKUMULATIF

Hutan hujan Amazon adalah salah satu ekosistem yang paling beragam di Bumi. Para ilmuwan telah mengatalogkan sekitar 16.000 spesies pohon yang berbeda di Amazon. Namun, terlepas dari tingkat keragaman yang luar biasa ini, para periset telah menemukan bahwa ada sekitar 227 spesies pohon “hyperdominant” yang membentuk hampir setengah dari hutan hujan. Hanya 1,4 persen spesies pohon yang menyumbang 50 persen pohon di Amazon.

Tapi kenapa?

Bayangkan dua tanaman tumbuh berdampingan. Setiap hari mereka akan berkompetisi untuk mendapatkan sinar matahari dan tanah. Jika satu tanaman bisa tumbuh sedikit lebih cepat dari yang lain, maka bisa meregangkan tubuh lebih tinggi, menangkap lebih banyak sinar matahari, dan menyerap lebih banyak hujan. Keesokan harinya, energi tambahan ini memungkinkan tanaman tumbuh lebih banyak lagi. Pola ini berlanjut sampai tanaman yang lebih kuat mengeluarkan yang lain dan mengambil bagian terbesar dari sinar matahari, tanah, dan nutrisi.

Dari posisi yang menguntungkan ini, tanaman yang menang memiliki kemampuan yang lebih baik untuk menyebarkan benih dan bereproduksi, yang memberi spesies ini jejak yang lebih besar lagi di generasi berikutnya. Proses ini berulang kali berulang kali sampai tanaman yang sedikit lebih baik dari pada persaingan mendominasi keseluruhan hutan.

Para ilmuwan menyebut efek ini sebagai “keuntungan akumulatif.” Apa yang dimulai sebagai keuntungan kecil semakin besar seiring berjalannya waktu. Satu tanaman hanya membutuhkan sedikit tepi pada awalnya untuk mengesampingkan persaingan dan mengambil alih seluruh hutan.

EFEK PEMENANG ABSOLUT

Sesuatu yang serupa terjadi dalam hidup kita.

Seperti tanaman di hutan hujan, manusia sering bersaing untuk mendapatkan sumber daya yang sama. Politisi bersaing untuk mendapatkan suara yang sama. Penulis bersaing untuk mendapatkan tempat yang sama di bagian atas daftar best seller. Olahragawan bersaing memperebutkan medali emas yang sama. Perusahaan bersaing untuk klien potensial yang sama.

Bayangkan dua wanita berenang di Olimpiade. Salah satu dari mereka mungkin 1/100 detik lebih cepat dari yang lain, tapi dia mendapatkan semua medali emasnya. Sepuluh perusahaan mungkin mengajukan klien potensial, tapi hanya satu dari mereka yang akan memenangkan proyek tersebut. Anda hanya perlu sedikit lebih baik dari pada kompetisi untuk mendapatkan semua hadiah. Atau, mungkin Anda melamar pekerjaan baru. Dua ratus kandidat mungkin bersaing untuk peran yang sama, tapi hanya sedikit lebih baik daripada kandidat lainnya yang bisa mendapatkan keseluruhan posisi Anda.

Situasi di mana perbedaan kecil dalam kinerja menyebabkan penghargaan yang luar biasa dikenal sebagai EFEK PEMENANG ABSOLUT (Winner-Take-All Effects)

Apa yang dimulai sebagai sedikit kelebihan dibandingkan saingan dalam setiap kompetisi dapat memberikan hasil akhir yang berbeda. Dengan memenangkan satu kompetisi saja meningkatkan peluang Anda untuk menang berikutnya. Setiap siklus tambahan selanjutnya memperkuat status pemenang yang berada di atas.

Seiring berjalannya waktu, melakukan hal-hal yang sedikit lebih baik akan mendapatkan hasil yang lebih besar. Mereka yang sedikit lebih buruk berakhir tanpa hasil apa-apa. Gagasan ini kadang-kadang disebut sebagai The Matthew Effect, yang merujuk pada sebuah bagian dalam Alkitab yang mengatakan, “Bagi semua orang yang memiliki, lebih banyak akan diberikan, dan mereka akan memiliki kelimpahan; Tapi dari mereka yang tidak punya apa-apa, apa pun yang mereka punya akan diambil. “

Sekarang, mari kembali ke pertanyaan yang saya ajukan di awal artikel ini. Mengapa beberapa orang, tim, dan organisasi menikmati sukses yang amat besar dalam hidup?

ATURAN 1 PERSEN

Perbaikan kecil dalam kinerja dapat menyebabkan distribusi yang sangat tidak merata ketika diulang dari waktu ke waktu. Ini adalah satu lagi alasan mengapa kebiasaan sehari hari kita menjadi hal yang sangat penting.

Anda hanya perlu sedikit lebih baik dari pesaing Anda, tapi jika Anda mampu mempertahankan keunggulan sedikit hari ini dan besok dan sehari setelah itu, Anda bisa mengulangi proses kemenangan sedikit demi sedikit lagi dan lagi. Dan berkat Winner-Take-All Effects, setiap kemenangan memberikan hasil yang luar biasa.

Iniah yang disebut dengan Aturan 1 Persen.

Aturan 1 Persen menyatakan bahwa dari waktu ke waktu sebagian besar keberhasilan di bidang tertentu akan terakumulasi ke orang, tim, dan organisasi yang mempertahankan keunggulan 1 persen atas alternatifnya. Anda tidak perlu dua kali lebih baik untuk mendapatkan dua kali hasilnya. Anda hanya perlu sedikit lebih baik.

Aturan 1 Persen inilah yang sebenarnya menjadi penyebab mengapa di dunia ini terlihat tidak adil sehingga berlaku aturan Pareto 80/20

Jadi rubahlah diri Anda kearah  yang lebih baik hanya 1% sehari maka Anda akan muncul sebagai pemenang mengatasi saingan Anda.