Ada 3 area yang akan kita bahas :
- Zona Nyaman (Comfort Zone)
- Zona Belajar (Learning Zone)
- Zona Bunuh Diri (Suicidal Zone)
Kita sering mendengar “kamu harus keluar dari zona nyaman kamu !” maka pertanyaan saya berikutnya keluar kemana ? ke zona belajar atau zona bunuh diri ?
Mari kita lihat satu per satu artinya :
Zona Nyaman
Kata “Nyaman” disini bukan berarti sebenarnya “Nyaman” sesuatu yg enak, empuk, tanpa masalah. Tetap bekerja dengan Bos yang menyebalkan dan tidak menghargai kita adalah tetap di zona nyaman.
Jadi zona nyaman adalah kondisi dimana kita tidak melakukan tindakan apa-apa untuk memperbaiki kondisi kita sekarang, apapun kondisi kita sekarang itu,
Karena itu saya lebih suka menyebutnya kondisi : ZONA TIDAK BERGERAK , Zona dimana kita tidak mau bergerak dari kondisi itu.
Jadi Zona nyaman adalah sama dengan zona tidak bergerak.
Zona Belajar
Zona dimana kita belajar, sesuai namanya kita berusaha untuk mempelajari hal baru, kita bergerak keluar dari ZONA TIDAK BERGERAK ke ZONA BELAJAR, perlahan namun pasti kita : mengobservasi, berusaha memahami, menseleksi dan menjadikan “hal-hal” baru itu bagian dari diri kita, berbagi dengan orang lain, eksekusi dan evaluasi.
Perhatikan kata-kata ini :
- Mengobservasi
- Berusaha memahami
- Menseleksi
- Menjadikan hal-hal baru itu bagian dari diri kita
- Share rencana
- Eksekusi
- Evaluasi
Nanti kita akan bahas arti 7 kata ini.
Zona Bunuh Diri
Adalah zona dimana jika kita memasuki zona ini kita sama saja dengan bunuh diri, batas antara Zona Belajar dengan Zona Bunuh Diri adalah sangat tipis ! contoh : memutuskan untuk berhenti bekerja dan membuka usaha sendiri tidak selalu berarti kita berjalan ke zona belajar bisa juga berarti kita memasuki zona bunuh diri.
Zona Belajar VS Zona Bunuh Diri
Nah sekarang kita memasuki perbandingan antara Zona Belajar dan Zona Bunuh Diri.
Kembali ke 7 kata ini :
- Mengobservasi
- Berusaha memahami
- Menseleksi
- Menjadikan hal-hal baru itu bagian dari diri kita
- Share rencana
- Eksekusi
- Evaluasi
Arti kata belajar tidak selalu berarti langsung mengambil aksi, terkadang zona belajar cukup berarti : lihat + baca + dengar , atau dalam kata lain observasi, melakukan observasi sudah merupakan langkah pertama memasuki Zona Belajar, lalu kita berusaha memahami “ilmu” baru kita, lalu kita seleksi mana yang cocok dengan kita, lalu kita menjadikan “ilmu” itu bagian dari kita, lalu kita perlu “membagikan” apa rencana kita ke orang-orang yang kita percaya, lalu kita perlu melakukan tindakan eksekusi setelah itu kita harus selalu evaluasi dan kembali melakukan observasi dan dimulailah siklus itu kembali.
Langkah membagikan rencana ,adalah hal yang sangat penting bagi kita, karena dengan berbagi ide kita menciptakan SISTIM DUKUNGAN PRIBADI. Sistim dukungan pribadi sangat penting , Sistim dukungan pribadi dalah sekumpulan orang-orang yang kita percaya (orang tua, teman, mentor, dll) yang bisa kita mintai nasehat dan apabila kita menemukan masalah kita bisa selalu bertanya ke mereka. Sistim dukungan ini sering saya ibaratkan “Sabuk Pengaman” di mobil, ketika kita kecelakan mobil parah, mobilnya mungkin rusak parah sehingga tidak bisa diperbaiki namun karena kita memakai sabuk pengaman, kita tidak ikut tewas seperti mobil kita.
Lalu apa bedanya dengan Zona bunuh diri ?
Zona bunuh diri adalah keluar dari zona nyaman, tanpa persiapan yang cukup, tanpa sistim dukungan tanpa observasi , langsung terjun melakukan sesuatu hasilnya ada 2 arah , teman saya menyebutnya “CING-CING GA-GA” artinya dari CACING bisa jadi NAGA (Sangat berhasil) atau tetap menjadi CACING dan makan tanah, dan kenapa disebut zona bunuh diri karena biasanya ketika kita gagal, bukan diri kita saja yang menderita tetapi keluarga kita juga menderita (istri , anak tidak bisa makan, tidak bisa sekolah) sehingga beban di diri kita bertubi-tubi dan akhirnya biasanya orang-orang di kondisi ini berfikir “udahlah mending gw mati aja !”
Jadi jika kita melangkah tanpa persiapan yang cukup kita sama saja dengan bunuh diri !
Dari pengalaman hidup saya, saya merasa bahwa sistim dukungan pribadi adalah point terpenting didalam melangkah keluar dari zona nyaman. Menurut saya sistim dukungan itu jika menggunakan istilah matematika bukan tanda tambah atau perkalian tapi “pangkat”.
Ketika saya membawa hasil observasi, seleksi dan saya menginternalisasi (menjadikan bagian dari diri saya) ilmu-ilmu baru itu ke lingkungan terdekat saya (terutama keluarga dan mentor) dukungan yang saya dapat dari sisi “rohani” dan “materi” berlimpah-limpah dan toleransi mereka terhadap kegagalan yang saya terima juga berlimpah-limpah , saya mempunyai cukup ruang untuk bereksperiment dan melakukan kesalahan !.
Dalam kata lain dukungan orang orang terdekat saya, mengakselerasi pertumbuhan saya dan mereka mentoleransi kegagalan saya, membuat saya lebih berani lagi untuk bertumbuh !