Categories
pondasi sukses

Perilaku Pemenang : Pantang Menyerah – Bagian 8 dari 9 Pondasi Sukses

“SISU” – SEMANGAT NEGARA FINLANDIA

Pada tanggal 30 November 1939, Negara Finlandia yang memiliki jumlah tentara dan perlengkapan perang lebih kecil diserang oleh Soviet yang raksasa. Finlandia hanya memiliki 340.000 tentara, 32 tank dan 114 pesawat sementara Soviet menyerang dengan kekuatan 760.000 tentara, 6541 tank dan 3880 pesawat. Secara teori Finlandia akan dengan sangat cepat dikalahkan Soviet.

Namun pada tanggal 13 Maret 1940, hanya 3 Bulan setelah Soviet menyerang Finlandia, Soviet mengaku kalah dengan korban jiwa 381.000 tentara dan sedangkan di sisi Finlandia hanya 70.000 tentara menjadi korban. Dalam 3 Bulan Raksasa Soviet dapat dipaksa oleh Finlandia yang lebih kecil untuk menyerah.

Kemenangan Finlandia ini memperkenalkan semangat nasional Finlandia yang dikenal dengan nama SISU.

Joanna Nylund dalam bukunya “Sisu: The Finnish Art of Courage” menerangkan bahwa kata “SISU” dapat diterjemahkan menjadi : “Kegigihan, keteguhan, keberanian, semangat dan ketekunan.  Kata “SISU” berorientasi aksi artinya seseorang tidak banyak bicara mengenai sisu namun bertindak dan memperlihatkan bahwa seseorang memiliki sisu dari tindakan dan aksi yang dilakukan”

Kembali ke sejarah di November 1939 bagi orang Finlandia salah satu sebab kemenangan atas Soviet adalah karena semangat Sisu. Di tengah serba kekurangan dan udara musim dingin hingga minus 20 derajat Celcius. Pasukan Finlandia tidak menyerah melainkan mencari cara cara pintar untuk mengalahkan tentara Soviet.

Jika kita ingin sukses maka kitapun harus memiliki semangat “SISU” dimana kita harus gigih, tekun, dan disiplin untuk tidak menyerah sampai kita mencapai tujuan tersebut.

CARA MEMILIKI SISU

Sisu bukanlah mengenai mencapai atau mendapatkan tujuan seperti naik kelas atau mendapatkan proyek besar. Sisu adalah keberanian dan komitmen untuk menghadapi setiap tantangan yang ada dan bangkit dari kekalahan. Sisu memberi penekanan pada proses perjuangan dan bukan hasil akhir.

Sisu adalah kemampuan untuk melakukan aksi dan tindakan walau badan terasa lemah, semangat mulai memudah dan harapan tampak tiada.

Jadi daripada berpikir bahwa “Semua pasti akan baik pada akhirnya” seseorang dengan semangat sisu akan memiliki keyakinan bahwa kondisi akan menjadi baik bila ia melakukan serangkaian aksi untuk membentuk masa depan yang lebih baik.

Berikut beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk memiliki “SISU”

1. YAKINKAN DIRI BAHWA KEGAGALAN ADALAH HANYA SEBUAH PERISTIWA BUKAN IDENTITAS KITA

Sebuah kegagalan hanyalah sebuah episode didalam kehidupan kita dan bukan diri kita, jadi jangan takut dengan kegagalan. Bila kita melihat sebuah kegagalan hanya sebagai sebuah peristiwa yang pasti akan berlalu maka kita tidak akan memiliki ketakutan yang besar terhadap kegagalan dan membuat kita berani untuk bereksperimen lebih banyak dan bergerak maju.

Orang yang melihat bahwa kegagalan adalah identitas diri mereka, akan memandang diri sendiri sebagai individu yang tidak berprestasi dan membuat individu tersebut takut untuk mencoba hal lain, takut untuk terus berjuang dan hanya mencari keamanan dan kenyamanan yang berlebihan.

2. YAKINKAN DIRI ADA WAKTU BERJUANG DAN ADA WAKTU ISTIRAHAT

Berjuang keras bukan berarti tidak butuh istirahat. Cari keseimbangan dalam hidup ada saat untuk bekerja keras dan ada saat untuk beristirahat. Kenali batas diri sendiri, namun jangan juga terlena dengan istirahat dan kenyamanan yang berlebihan.

3. KEMBANGKAN KEAHLIAN DAN KARAKTER DIRI SENDIRI

Kapak yang terus menerus dipakai untuk memotong kayu yang keras bila tidak secara rutin diasah akan tumpul dan pada akhirnya tenaga yang dipakai untuk mengayunkan kampak akan terbuang percuma. Demikian juga dengan diri kita. Kepandaian dan keahlian kita kita miliki pada masa masa awal yang membawa kita ke suksesan akan menjadi tumpul bila kita tidak secara rutin memperkaya diri dengan ilmu baru.

Keahlian bisa dikembangkan dengan rajin membaca buku juga dengan mencoba hal hal baru yang menarik kita dan mempraktikkan ilmu baru tersebut untuk memperbaiki diri kita walau hanya 1% sehari (Baca : Cukup 1%)

4. TERIMA KENYATAAN BAWAH DUNIA INI BAGAIKAN BIDANG MIRING YANG LICIN

Bayangkan dunia ini adalah sebuah bidang miring yang licin dan semua manusia yang berjalan diatasnya menuju garis akhir. Untuk bisa maju diperlukan kecepatan tertentu, bila kita bergerak dengan tidak cukup cepat maka kita hanya akan berjalan ditempat dan bila kita berhenti maka kita akan tergelincir mundur. Inilah kenyataan dunia yang kita hidupi.

Karena itu walau dalam kondisi capai dan lelah teruslah berjalan maju, jangan menyerah, istirahat sebentar bila diperlukan, silahkan bersedih sebentar pada saat patah semangat namun ingat bahwa kita harus melangkah maju kembali.

KESIMPULAN

Kesuksesan bukanlah permainan siapa yang paling kuat, pintar dan cepat. Kesuksesan adalah permainan siapa yang bertahan paling lama. Semangat “sisu” membuat kita bertahan lebih lama di dalam perjalanan menuju sukses diri kita. Usaha Bakmi Gajah Mada yang terkenal membutuhkan waktu 20 tahun untuk menjadi sebesar sekarang, Bob Sadino pemilik Kemchick,Kem Food dan Kem Farms perlu waktu 18 tahun, Mark Zuckerberg pendiri Facebook memerlukan 11 tahun, Elon Musk membutuhkan waktu 16 tahun dan Michael Bloomberg membutuhkan waktu 24 tahun.

Memiliki semangat Pantang Menyerah adalah salah satu Pondasi Sukses yang harus dimiliki.



A. POLA PIKIR DASAR

Pola Pikir Tumbuh Kembang

Pola Pikir Kolaborasi

Pola Pikir Komitmen dan Disiplin

B. KEAHLIAN DASAR MENJADI AHLI

C. SISTIM PENDUKUNG

Support System Umum

Support System Mentor

D. PRILAKU PEMENANG

Prilaku Pemenang Eksperimen dan Resiko

Prilaku Pemenang Pantang Menyerah

Prilaku Pemenang Percaya Diri



Categories
pondasi sukses

Prilaku Pemenang : Eksperimen dan Resiko – Bagian 7 dari 9 Pondasi Sukses

“50% dari usaha rintisan akan bangkrut dalam 5 tahun” berikut kesimpulan riset dari SBA (Small Business Association) pada tahunn 2017. Memang riset ini dilakukan di Amerika Serikat namun fakta yang sama tidak berbeda jauh dengan Indonesia.

Jika kita memutuskan untuk melakukan suatu aktivitas karena semata hanya ingin mengejar kesuksesan (seperti uang atau popularitas) maka bisa dipastikan usaha kita pasti akan gagal.

Sebuah usaha apakah itu karir dalam bekerja, bisnis atau mengejar renjana (passion) akan berumur panjang apabila kita melakukannya karena memang ingin membuat suatu perubahan di bidang tersebut dan kita pun senang melakukan hal tersebut.

Rasa Penasaran adalah kata kunci di tulisan ini.

Rasa penasaran atau kerinduan untuk mengeksplorasi suatu hal akan mendorong kita untuk berani menginvestasikan waktu, tenaga dan materi untuk mencoba, gagal, belajar dan mengulang kembali prosesnya untuk mencari kombinasi yang tepat. Proses belajar dengan ikhlas ini yang akan membuat diri kita menjadi ahli dalam bidang kita dan pada akhirnya membuat usaha kita bertahan lama.

EKSPERIMEN VS RESIKO

“Rasa penasaran ini akan membunuhku”

Setiap perubahan pasti mengandung resiko didalamnya namun jangan sampai rasa penasaran tersebut pada akhirnya membunuh kita.

Eksperimen perlu dilakukan namun agar eksperimen tersebut tidak membunuh kita pada saat gagal maka kita perlu atur skala eksperimen tersebut. Lakukanlah eksperiment pada skala yang nyaman agar kita dapat menerimanya pada saat hasilnya tidak sesuai dengan harapan kita. Tujuannya agar kita bisa bangkit kembali dari kegagalan dan bereksperimen kembali untuk mencari pola yang pas.

CARA MENGELOLA BEREKSPERIMENT DENGAN RESIKO MINIMUM

Eksperimen perlu kita jalankan dengan kondisi dimana kita nyaman untuk menanggung resiko yang mungkin terjadi. Dibawah ini adalah beberapa cara yang bisa kita ambil :

  1. Buatlah sebuah Hipotesa

Sebelum memulai eksperimen pikirkan kondisi apa yang akan membuat performa kita menjadi lebih baik. Contohnya : Penjualan akan menjadi lebih baik bila harga kita turunkan sebanyak 5% atau penjualan akan menjadi lebih baik bila kita membuat banner dengan warna yang lebih terang.

  • Fokus pada konsumen satuan (individu) dan berpikir jangka pendek. (Skala kecil, hasil instan)

Cobalah bereksperimen menjual jual jasa atau produk kita dengan target utama konsumen satuan (individu) dan bukan menyasar segmen pasar tertentu. Yang dicari dalam tahap ini adalah perilaku konsumen yang membeli atau menggunakan jasa kita. Jawaban yang dicari adalah

  • Mengapa seseorang tertarik dengan produk atau jasa kita ?
  • Berapa lama sampai seseorang tersebut kembali mencari kita ?
  • Apakah orang tersebut puas dengan solusi yang kita berikan ?
  • Mulai dari hal yang sederhana

Gunakan sumber daya yang kita miliki sekarang untuk bereksperimen, mulailah dengan apa yang kita punya. Gunakan mekanisme yang sederhana dan mudah dimengerti oleh kita dan juga oleh pelanggan kita.

  • Tetapkan kondisi awal.

Perubahan bisa kita sadari bila ada pembanding kondisi awal dan kondisi setelahnya. Sebelum melakukan eksperimen tetapkan dulu kondisi awal, misalnya kondisi awal penjualan produk kita diangka 5 di minggu lalu, setelah kita lakukan eksperimen maka produk kita terjual 4/minggu. Ini berarti eksperimen yang kita lakukan tidak berhasil karena memberikan hasil yang lebih jelek dari awal.

  • Berfipir Sebab-Akibat

Setelah kita mengetahui hasil eksperimen, kita perlu mencari tahu apa yang menjadi penyebab keberhasilan atau kegagalan tersebut. Informasi ini akan menjadi pembelajaran kita untuk menentukan langkah yang di ambil di masa depan.

Tujuan dari eksperimen yang kita lakukan adalah mencari pembelajaran agar kita bisa mengambil keputusan dengan lebih baik.

KESIMPULAN

Tidak ada yang tetap didunia ini, yang tetap di dunia ini hanyalah perubahan. Dan kita perlu terus berubah mengembangkan diri agar bisa beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di sekeliling kita karena bila kita berhenti mengembangkan diri kita akan dikalahkan oleh dunia sekitar.

Pribadi yang sukses adalah pribadi yang selalu penasaran, penasaran bahwa pasti ada cara yang lebih baik untuk melakukan sesuatu. Rasa penasaran ini menghasilkan eksperimen dengan resiko yang terukur. Eksperimen pada akhirnya akan memperlengkapi individu tersebut dengan pengalaman dan ilmu yang berguna untuk membuat keputusan yang lebih baik sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

Bereksperimen dengan resiko yang terukur adalah adalah salah satu Pondasi Sukses yang harus dimiliki.



A. POLA PIKIR DASAR

Pola Pikir Tumbuh Kembang

Pola Pikir Kolaborasi

Pola Pikir Komitmen dan Disiplin

B. KEAHLIAN DASAR MENJADI AHLI

C. SISTIM PENDUKUNG

Support System Umum

Support System Mentor

D. PRILAKU PEMENANG

Prilaku Pemenang Eksperimen dan Resiko

Prilaku Pemenang Pantang Menyerah

Prilaku Pemenang Percaya Diri



Categories
pondasi sukses

Sistem Pendukung Mentor bagian 6 dari 9 Pondasi Sukses

Setiap orang sukses yang kita kenal sekarang ini memiliki seorang atau yang bisa kita sebut dengan mentor. Pendiri Facebook Mark Zuckerberg memiliki Steve Jobs (CEO Apple) sebagai mentor di masa masa awal dia membangun Facebook.

Perancang baju terkenal Yves St. Laurent memiliki Christian Dior sebagai mentornya. St laurent diperkenalkan kepada Chrstian Dior oleh editor majalah Vogue.

Bill Gates mempunyai mentor investor terkenal Warren Buffet. Bill Gates dan Warren Buffet bertemu pada suatu ajang makan malam dan semenjak pertemuan tersebut Bill Gates sering berdiskusi dengan Warren Buffet mengenai banyak hal.

MENGAPA MENTOR PENTING

1. Mendapatkan pengalaman dan ilmu penting yang tidak bisa didapatkan dari buku.

Dengan berdiskusi dengan seorang mentor akan memberikan kita ilmu praktis berdasarkan pengalaman yang mungkin tidak ditemukan di buku.

2. Kita akan mempunyai peluang sukses lebih besar dengan memiliki mentor

Menjalankan usaha bagaikan bayi yang sedang belajar berjalan. Bila kita mempunyai seseorang yang menuntun kita, tentunya kita akan bisa berjalan dan berlari lebih cepat.

3. Akses ke Jaringan Bisnis

Tak kenal maka tak sayang, ungkapan tersebut sangat berlaku di dunia bisnis. Dengan memiliki mentor yang dapat mengenalkan kita ke berbagai jaringan bisnis tentu akan memperlancar perkembangan usaha kita.

4. Dukungan Emosional

Seorang mentor dalam wirausaha sudah lebih dahulu mengalami berbagai tantangan yang sedang kita hadapi. Sehingga seorang mentor dapat memberikan dukungan emosional kepada kita disaat kita ingin menyerah dan lelah secara emosional.

TIPE MENTOR YANG PENTING DIMILIKI

1. Mentor dalam bidang Penjualan.

Memiliki mentor dalam bidang penjualan adalah satu keharusan. Penting untuk memiliki seorang mentor yang terkenal sebagai seorang penjual ulung yang sudah terbukti. Seorang mentor yang ahli dalam penjualan akan mampu mengajarkan kita bagaimana memilah konsumen, menargetkan konsumen tersebut , berkomunikasi dengan konsumen tersebut, serta cara menjual ke konsumen tersebut serta cara menghadapi konsumen yang sulit.

Penjualan adalah darah dari perusahaan, tanpa penjualan maka sebuah perusahaan bisa mati. Gagal menjual sama dengan kematian bagi perusahaan, jadi milikilah seorang mentor dalam bidang penjualan.

2. Mentor dalam bidang Operasional.

Dibutuhkan ilmu tersendiri untuk mengelola operasional sebuah usaha. Kita harus bisa mengukur setiap aktivitas yang dilakukan, apakah sudah dilakukan dengan optimal atau belum. Dengan mengukur setiap aktivitas dan menentukan standard yang harus dicapai, kita bisa meningkatkan efektifitas perusahaan.

Mentor dalam bidang operasional akan membuat kita lebih mudah didalam mengelola operasional perusahaan sehari hari.

3. Mentor dalam Business Development (Pengembangan Bisnis)

Business Development (Pengembangan Bisnis) berbeda dengan penjualan. Business Development lebih melihat kejangka panjang dan bagaimana satu perusahaan bisa bekerja sama dengan perusahaan lain. Seorang mentor Biz Development pada umumnya adalah seseorang dengan network (jaringan) bisnis yang luas, sehingga bisa memperkenalkan kita dengan banyak pihak.

4. Mentor dalam Kewirausahaan

Seorang wirausaha adalah seseorang yang bekerja tanpa deskripsi pekerjaan yang jelas. Didalam menjalankan usaha seorang pemilik atau wirausaha harus bisa menjalankan semua fungsi di dalam perusahaannya. Mentor dalam bidang kewirausahaan akan mengerti tantangan yang kita hadapi karena mereka juga pernah di posisi kita , ketika memulai dari awal sehingga mereka bisa memberikan nasihat yang mengena di kondisi kita.  Seorang mentor dalam kewirausaahaan akan mempunyai perilaku yang memastikan semua pekerjaan diselesaikan dengan baik.

KESIMPULAN

Seorang mentor bisa saja adalah seorang teman, sahabat, kenalan dan saudara. Siapa saja bisa menjadi mentor kita. Cara menjadikan seseorang sebagai mentor kita sangatlah sederhana, kita hanya perlu bertanya, lalu berdiskusi dan buatlah jadwal pertemuan berkala dengan mentor kita untuk bercerita tantangan yang kita alami dan mendengarkan masukan dari mentor kita.

Untuk menjadi sukses, ciptakan SISTIM PENDUKUNG MENTOR untuk dirimu. Ini adalah salah satu Pondasi Sukses yang harus dimiliki.



A. POLA PIKIR DASAR

Pola Pikir Tumbuh Kembang

Pola Pikir Kolaborasi

Pola Pikir Komitmen dan Disiplin

B. KEAHLIAN DASAR MENJADI AHLI

C. SISTIM PENDUKUNG

Support System Umum

Support System Mentor

D. PRILAKU PEMENANG

Prilaku Pemenang Eksperimen dan Resiko

Prilaku Pemenang Pantang Menyerah

Prilaku Pemenang Percaya Diri



Categories
pondasi sukses

Sistem Pendukung Umum – Bagian 5 dari 9 Pondasi Sukses

Bicara dari pengalaman pribadi, berat menjadi seorang pemimpin atau wirausaha. Tidak ada jaminan bahwa usaha yang kita lakukan akan berhasil namun biaya yang perlu dikeluarkan adalah pasti. Perasaan berjuang seorang diri terkadang melelahkan agar dapur rumah tetap ngebul dan gaji bulanan ke pegawai dapat berjalan dengan lancar. Rasa tidak berdaya dan sendiri sering datang berkunjung khususnya di saat akhir bulan dimana kewajiban untuk membayar berbagai biaya datang silih berganti.

Di sisi lain kehadiran seorang wirausaha sangat dibutuhkan. Hadir dengan visi dan misi untuk merubah nasib dan juga keadaan lingkungan sekitar adalah katalis pembangungan yang mahal harganya.

Karena itu wirausaha dan pemimpin membutuhkan Sistem Pendukung Umum yang mampu menjadi tempat untuk bersandar dan berdiskusi di saat tantangan datang agar memampukan kita untuk tetap maju kala diterpa berbagai tantangan.

MENGAPA SISTIM PENDUKUNG UMUM PENTING

Agar tidak mundur dan menyerah kita perlu memiliki Sistim Pendukung Umum yang memberikan kita rupa rupa dukungan seperti :

1. Dukungan Emosional

Perjalanan seorang wirausaha dan pemimpin bagaikan naik “roller coaster” emosi, keadaan naik dan turun berubah silih berganti dengan cepat, disatu saat senang ada pelanggan baru beberapa saat kemudian kecewa berat karena ada masalah baru. Berjuang dengan tanpa jaminan sukses hanya bermodalkan harapan, visi dan misi memerlukan dukungan emosional dari teman dan keluarga.

Dukungan emosional dapat berupa sekedar berbincang ringan untuk melupakan permasalahan sejenak hingga dukungan diskusi dan brainstorming ide.

Carilah dukungan emosional yang positif. Jangan datang ke orang yang negatif yang akan mematikan impian kita namun datanglah ke orang yang berpikiran terbuka dan positif realistis yang bisa menunjukkan hitam dan putih secara netral.

2. Dukungan di dalam Produktivitas dan Keahlian Teknis

Pada saat menghadapi tantangan pada umumnya pikiran menjadi tumpul dan ide baru menjadi jarang. Di saat inilah kita perlu untuk berdiskusi dengan orang yang mampu memberikan kita masukan perihal keahlian teknis atau penggunaan alat alat baru yang bisa meningkatkan produktifitas usaha kita, menghasilkan lebih banyak laba dan membawa kita ke tingkat operasional yang lebih baik.

3. Dukungan di dalam sumber daya (tenaga, waktu, uang, informasi, dan jaringan)

Dukungan dalam bentuk sumber daya tidak melulu dalam rupa uang dapat juga dalam bentuk tenaga, waktu, informasi dan jaringan bisnis.

“Information Gap” atau Celah Informasi adalah istilah dimana sebenarnya informasi tersebut tersedia secara umum dan murah namun kita saja tidak mengetahui bahwa informasi itu dapat diakses dengan mudah.

Informasi mengenai “supplier” yang mempunyai harga lebih murah adalah contoh information gap yang paling lumrah karena dengan membeli bahan baku dengan harga lebih murah akan meningkatkan laba kita.

Dukungan dalam bentuk tenaga, waktu, informasi dan jaringan bisnis walau terkesan remeh seringkali berharga lebih mahal daripada uang karena nilainya tidak lekang dimakan waktu.

CARA MENCIPTAKAN SISTIM PENDUKUNG UMUM

Siapa sajakah yang bisa di masukan ke dalam sistim pendukung umum :

1. Keluarga dan Teman.

Keluarga cocok untuk dijadikan sistim pendukung emosional dimana kita bisa bercerita mengenai tantangan yang dihadapi dengan orang tua atau pasangan. Namun tetap perlu disadari bahwa toleransi terhadap resiko setiap orang berbeda beda.

Sadari dan maklumi bila pasangan kita mencari stabilitas keamanan dan merasa keberatan dengan resiko usaha yang ingin kita jalani. Harus dimaklumi terkadang tugas pasangan kita adalah untuk menjadi “rem” bagi kita yang selalu ingin menginjak “gas”

Jangan cepat tersinggung bila anggota keluarga kita keberatan terhadap keberanian kita, sadari juga bahwa mereka hanya ingin menjaga diri kita. Kita hanya perlu mencerna informasi yang kita terima dengan bijaksana dan menimbang resiko dan manfaat yang akan kita jalankan. Karena bila kita jatuh, keluarga kita juga yang akan merasakan akibatnya.

2. Rekan Usaha

Rekan usaha adalah mitra yang cocok untuk berdiskusi perihal rencana dan alat produktifitas yang bisa kita gunakan untuk usaha kita.

Dukungan dalam bentuk terhadap sumber daya (waktu, tenaga, uang, jaringan usaha, informasi) pada umumnya mudah didapatkan dari rekan usaha.

3. Mentor Usaha

Mentor adalah orang yang kita jadikan teladan, seseorang yang kita anggap sudah lebih berpengalaman dari kita. Seorang mentor tidak melulu harus seseorang yang sudah sukses bisa juga seseorang yang tadinya sukses dan sekarang sudah tidak lagi karena yang kita butuhkan adalah ilmu dari pengalaman beliau.

Seorang mentor pada umumnya bisa menyediakan dukungan dalam hal produktifitas dan alat usaha serta dukungan sumber daya.

KESIMPULAN                                                      

Menjadi seorang wirausaha dan pemimpin tidak akan pernah mudah. Jangan hadapi semua tantangan sendiri karena perjuangan ini adalah bagaikan lari maraton bukan sprint. Jangan malu untuk menciptakan sistim pendukung umum agar kita bisa berjalan lebih jauh dan lama.

Untuk menjadi sukses, ciptakan SISTIM PENDUKUNG UMUM untuk dirimu.Ini adalah salah satu Pondasi Sukses yang harus dimiliki. Seorng wirausaha dan pemimpin yang sukses.



A. POLA PIKIR DASAR

Pola Pikir Tumbuh Kembang

Pola Pikir Kolaborasi

Pola Pikir Komitmen dan Disiplin

B. KEAHLIAN DASAR MENJADI AHLI

C. SISTIM PENDUKUNG

Support System Umum

Support System Mentor

D. PRILAKU PEMENANG

Prilaku Pemenang Eksperimen dan Resiko

Prilaku Pemenang Pantang Menyerah

Prilaku Pemenang Percaya Diri



Categories
pondasi sukses

Keahlian Dasar Menjadi Ahli – Bagian 4 dari 9 Pondasi Sukses

Seorang ahli mempunyai dua sisi yang saling melekat. Sisi pertama adalah keahlian teknis dan sisi kedua adalah kemampuan manajemen. Tanpa dua sisi yang saling berhubungan ini sangat jarang seseorang diakui sebagai seorang ahli di bidangnya.

Keahlian teknis adalah keahlian yang didapat melalui pengalaman kerja dan pendidikan dalam suatu bidang tertentu yang diperlukan oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan untuk menghasilkan sesuatu.

Keahlian manajemen adalah keahlian di dalam mengelola waktu, bekerjasama dengan orang lain dan sumber daya lainnya didalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

CARA MENJADI SEORANG AHLI DALAM BIDANG TEKNIS

“Aksi adalah pondasi kunci untuk mencapai sukses.” – Pablo Picasso

Niels Bohr seorang ahli fisika dari Denmark yang merupakan pemenang Nobel dalam bidang Fisika pernah berkata : “Seorang Ahli adalah orang yang sudah melakukan semua kesalahan yang diperlukan di dalam bidang keahlian yang sempit.”

Melakukan eksperimen adalah syarat utama untuk menjadi seorang ahli, dan didalam eksperimen pasti terdapat kesalahan kesalahan. Oleh karena itu jangan takut untuk mengalami kesalahan dan kegagalan.

Malcom Galdwel berkata diperlukan 10.000 Jam beraktivitas di dalam bidang yang sama untuk menjadi seorang ahli (Baca : 10.000 Jam)

Cara pertama untuk menjadi seorang ahli adalah :

  1. Segera beraksi jangan ragu dan lakukan saja. Kita perlu mengalami kegagalan dan kesalahan untuk dapat menjadi seorang ahli.
  2. Jadikan kegagalan menjadi ilmu. Jangan alergi terhadap kegagalan dan kesalahan, catat kegagalan kita dan cari solusinya dan catat pula aksi yang akan kita lakukan untuk memperbaiki kegagalan kita. Dengan mencatat,kita menjadikan pengalaman kita sebagai ilmu. Ilmu tersebut akan berharga mahal pada saat kita menjual ilmu kita ke orang lain.
  3. Percaya diri. Jadilah percaya diri karena kita sudah bereksperimen dengan tekun dan mengumpulkan jam terbang yang akan menjadi ilmu. Percaya  diri untuk membagikan ilmu kita karena kita sudah mengalami saat baik dan saat duka di bidang yang kita kuasai.
  4. Tampilkan diri kita di pasar. Percuma menjadi ahli bila dunia tidak kenal kita. Tahap nomor empat ini memang sulit untuk dilakukan namun ini adalah langkah yang sangat penting.

Saya membaca sebuah twitter di akun @vivianwmlee seorang pemudi di Amerika Serikat yang pernah  membagikan tweetnya seperti ini “When I turned 30 last year my goals was to be rejected 20 times (for my essays, fellowships,panels,etc) as a way to just put myself out there. So far I’ve had 2 rejection but 9 pieces published taught two courses and spoke at 5 conferences”.

Yang bila saya terjemahkan secara bebas “Tahun lalu Ketika saya mencapai umur 30. Rencana saya adalah untuk mengalami penolakan sebanyak 20 kali (untuk makalah saya, panel, beasiswa,dll) sebagai cara bagi saya untuk dikenal masyarakatat luas. Sejauh ini saya hanya ditolak 2 kali namun 9 tulisan saya telah dipublikasi, saya sudah mengajar 2 kelas kursus dan menjadi pembicara di 5 konferensi”

Ilmu yang bisa kita dapat dari @vivianwmlee adalah :

Tujuan atau rencana yang ditetapkan oleh Vivian adalah mengalami 20 kali penolakan. Ini jelas bukan rencana yang positif seperti mendapatkan  makalah tulisan diterbitkan atau mendapat undangan sebagai pembicara. Akan tetapi dengan menetapkan tujuan utama untuk ditolak 20 kali maka ini memberikannya keberanian untuk mencoba berbagai cara dan menempatkan diri kita untuk dikenal secara luas. Alih alih mendapatkan kegagalan, yang didapatkannya adalah publikasi tulisan, mengajar kursus dan menjadi pembicara di 5 konferensi. Oleh karena itu  Jangan pernah takut untuk ditolak.

CARA MENJADI SEORANG AHLI DALAM BIDANG MANAJEMEN

Menjadi ahli dalam bidang manajemen membutuhkan beberapa keahlian terpisah :

Keahlian Komunikasi, Kita perlu melatih diri dalam berkomunikasi dalam bentuk tulisan dan juga dalam berbicara, serta mempresentasikan ide dan solusi kita.

Kita juga perlu mampu mengerti sudut pandang lawan bicara kita agar kita bisa mengatasi konflik yang terjadi dan bekerjasama dengan orang lain.

Keahlian manajemen. Beberapa ciri seseorang yang ahli dalam ilmu manajemen adalah

  • Berpikir secara terstruktur dan memiliki pola yang mudah untuk dimengerti dan ditindaklanjuti
  • Menerima perubahan dan mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan
  • Mampu memotivasi diri sendiri dan rekan kerja

Keahlian Pribadi, ini adalah disiplin dan kekuatan mental untuk mengelola diri sendiri, seperti :

  • Mampu mengelola waktu dengan efektif
  • Berpikir kritis dengan pola sebab – akibat untuk bisa menghasilkan solusi
  • Berani bertanggung jawab dan menghadapi kondisi yang sulit
  • Mengerti dan mampu tunduk pada hierarki organisasi.

KESIMPULAN

Salah satu pondasi sukses yang harus dimiliki adalah menguasai keahlian dasar untuk menjadi seorang ahli.



A. POLA PIKIR DASAR

Pola Pikir Tumbuh Kembang

Pola Pikir Kolaborasi

Pola Pikir Komitmen dan Disiplin

B. KEAHLIAN DASAR MENJADI AHLI

C. SISTIM PENDUKUNG

Support System Umum

Support System Mentor

D. PRILAKU PEMENANG

Prilaku Pemenang Eksperimen dan Resiko

Prilaku Pemenang Pantang Menyerah

Prilaku Pemenang Percaya Diri



Categories
pondasi sukses

Pola Pikir Komitmen dan Disiplin – Bagian 3 dari 9 Pondasi Sukses

Dalam bukunya “Talent is Overated” (Bakat terlalu dinilai berlebihan) oleh Geoffrey Colvin disimpulkan bahwa tidak ada bukti ilmiah bahwa BAKAT semata dan KERJA KERAS semata saja berkontribusi secara besar untuk kesuksesan seseorang.

Lalu apa yang menentukan kesuksesan seseorang ? Apakah keberuntungan ?

Seorang filsuf Romawi yang juga penasihat Kaisar Nero bernama Lucius Annaeus Senece pernah berkata  “Keberuntungan adalah saat dimana persiapan bertemu dengan peluang” .

Persiapan adalah kondisi dimana kita sudah memadukan pengalaman dan keahlian di dalam diri kita sehingga ketika peluang datang kita dapat membuktikan diri kita dengan berprestasi.

CS. Lewis seorang pengarang terkenal berkata “Hardship often prepare ordinary people for an extraordinary destiny”  yang bila diterjemahkan dengan bebas berarti  “Kondisi sulit akan menyiapkan orang biasa untuk memiliki hidup yang luar biasa”.

Untuk bertahan dalam kondisi sulit tidaklah mudah, lebih mudah untuk menyerah dan meninggalkan kondisi yang tidak nyaman. Disinilah pentingnya KOMITMEN dan DISIPLIN memiliki peran yang besar didalam kesuksesan diri kita.

MENGAPA KOMITMEN DAN DISIPLIN PENTING.

Komitmen, adalah kemauan dari diri kita sendiri untuk tetap berpegang pada niat atau janji yang sudah kita buat di masa lalu. Jalan menuju sukses bagaikan melakukan lari Marathon menempuh jarak sejauh 42 KM memerlukan waktu yang lama.

Layaknya seorang pelari Marathon, sekali kita sudah memutuskan untuk berlari menjauhi titik start maka kita tidak bisa berhenti di tengah jalan dan hanya bisa berhenti di garis finish.

Disiplin, adalah kekuatan diri untuk menjaga rutinitas walau tidak ada yang mengawasi. Menjaga rutinitas aktifitas sehari hari sangatlah penting karena dengan terus melakukan rutinitas sehari hari kita akan menemukan kelemahan kelemahan dari aktivitas kita, dan kita akan memperbaiki serta meningkatkan kualitas aktivitas harian kita sehingga lambat laun kita akan menjadi jauh lebih baik dari titik start kita.

Bila setiap hari kita memperbaiki proses bekerja kita cukup 1% sehari saja maka dalam satu tahun kita akan menjadi 365% lebih baik dari tahun lalu dan berarti semakin dekat ke kesuksesan kita.: Baca “Cukup 1 persen”

CARA MEMILIKI KOMITMEN DAN DISIPLIN

  1. Tetapkan tujuan dan visualisasi(gambarkan) tujuan sedetail mungkin. Jangan katakan bahwa kita ingin lebih kaya di tahun depan, tapi katakan bahwa saya ingin memiliki pendapatan tambahan sebesar Rp. 4juta/bulan.
  2. Rencanakan bagaimana cara mendapatkan Rp 4 juta/bulan tersebut apakah dari berdagang? Coba dengan dipecah ke satuan yang lebih kecil, contohnya Rp. 4 Juta/bulan berarti adalah tambahan 1 Juta/minggu yang berarti adalah hanya Rp. 150.000/hari
  3. Pikirkan lebih detail bagaimana cara mendapatkan Rp. 150.000/hari , apakah dengan berjualan secara online ? Atau menjadi ojek online ? Menjadi guru les ? Berjualan didepan rumah ?
  4. Abaikan rasa malas, “nanti saja” , “ini tidak berguna” dan terus lakukan aktifitas yang sudah diniat kan (ingat Komitmen) perbaiki terus aktivitas harian kita, jangan menyerah.
  5. Jadwalkan waktu istirahat untuk mengevaluasi diri dan memberikan diri kesempatan untuk menjadi kreatif dan berekreasi.
  6. Bersedia untuk gagal dan maafkan diri sendiri bila gagal. Gagal bukanlah akhir dari dunia, kegagalan adalah bagian dari eksperimen di dalam mencari cara yang paling efektif untuk mencapai sukses kita.

KESIMPULAN

Malcom Goldwell mencetuskan teori sukses dan di dalamnya ada istilah 10.000 jam (10.000 hours), 10.000 jam mengacu pada lamanya waktu yang diperlukan oleh seseorang untuk menguasai suatu ketrampilan tertentu.

Mozart sang musisi jenius, walau sudah menulis komposisi musiknya sendiri diumur 5 tahun, baru menghasilkan karya musik yang benar-benar spektakuler diusia 21.

Microsoft membutuhkan waktu 6 tahun untuk bisa berbisnis dengan IBM , Astra internasional membutuhkan waktu kurang lebih 10 tahun untuk menjadi perusahaan sebesar sekarang

Intinya adalah dibutuhkan investasi waktu yang besar yang hanya bisa dilakukan bila kita memiliki KOMITMEN dan DISIPLIN agar kita bisa benar-benar ahli didalam aktivitas kita (good at we do) dan 10.000 jam hanyalah analogi yang dipakai berapa lamanya yang dibutuhkan. Baca : Teori Sukses : 10.000 Jam

Untuk menjadi sukses, Pola Pikir KOMITMEN DAN DISIPLIN adalah salah satu Pondasi Sukses yang harus dimiliki.



A. POLA PIKIR DASAR

Pola Pikir Tumbuh Kembang

Pola Pikir Kolaborasi

Pola Pikir Komitmen dan Disiplin

B. KEAHLIAN DASAR MENJADI AHLI

C. SISTIM PENDUKUNG

Support System Umum

Support System Mentor

D. PRILAKU PEMENANG

Prilaku Pemenang Eksperimen dan Resiko

Prilaku Pemenang Pantang Menyerah

Prilaku Pemenang Percaya Diri



Categories
pondasi sukses

Pola Pikir Kolaborasi – Bagian 2 dari 9 Pondasi Sukses

Ada pepatah Afrika berkata “Jika kamu berpergian dengan cepat pergilah sendiri. Jika kamu mau berpergian jauh pergilah bersama sama” Banyak usaha terkenal di dunia memang dimulai oleh pendiri usaha tersebut sendiri namun para pendiri tersebut memutuskan untuk bermitra untuk menjadi besar dan terus bertumbuh.

Perusahaan teknologi Apple didirikan oleh Steve Jobs yang bermitra dengan Steve Wozniack, Microsoft didirikan oleh Bill Gates yang bermitra dengan Paul Allen, Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg yang bermitra dengan Sherly Sandberg, Alibaba didirikan oleh Jack Ma yang bermitra dengan Joseph Tsai.

MENGAPA POLA PIKIR KOLABORASI PENTING

Pada saat awal sebuah usaha bisa dikelola sendirian oleh sang pendiri namun seiring dengan berkembangnya usaha maka kompleksitas usaha pun berkembang. Akan ada banyak hal yang perlu diperhatikan dan tenaga dan waktu satu orang saja tidak akan cukup, disinilah sang pendiri memerlukan mitra.

KOLABORASI UNTUK MENCIPTAKAN EKOSISTEM

Sebuah usaha akan berkembang dengan cepat apabila merupakan bagian dari sebuah ekosistem yang lebih besar, contohnya proses berkembang pesatnya Aplikasi Pembayaran OVO.

OVO bisa berkembang cepat karena OVO adalah bagian dari ekosistem LIPPO Group. Lippo group mempunyai serangkaian mall di ibukota yang digunakan oleh berbagai “merchant” nasional dan internasional. Karena OVO adalah bagian dari Lippo, maka dengan mudah OVO dapat mendapatkan diskon dari mechant tersebut untuk digunakan sebagai pemanis bagi pengguna OVO. Lippo Group juga mewajibkan pembayaran parkir di mall Lippo menggunakan OVO sehingga mempercepat penyebaran aplikasi OVO.

Kolaborasi dengan tujuan untuk menciptakan ekosistem yang lebih komprehensif akan menguntungkan bagi pihak pihak yang bekerjasama.

TUJUAN KOLABORASI

  1. MENGUMPULKAN KEKUATAN DAN TALENTA

Dengan berkolaborasi masing masing pihak dapat menyatukan talenta yang mereka miliki dan mengumpulkan kekuatan (modal, teknologi, saluran distribusi, dll) yang dimiliki.

  • MEMPERCEPAT LAHIRNYA SOLUSI DAN PRODUK

Dengan penyatuan elemen elemen yang dimiliki masing masing pihak maka solusi dan penciptaan produk dapat terjadi dengan lebih cepat.

CARA MELAKUKAN KOLABORASI YANG TEPAT

  1. Kenali kontribusi dan keunggulan yang bisa didatangkan dengan bekerjasama. Kerjasama yang langgeng membutuhkan kondisi dimana semua pihak diuntungkan dengan kerjasama tersebut bila ada salah satu pihak saja yang merasa dirugikan maka umur kerjasama tidak akan lama.
  2. Konfirmasi Asumsi. Bila ada hal yang meragukan dan perlu untuk ditanyakan, bertanyalah. Jangan berasumsi karena asumsi akan menyebabkan kesalahpahaman. Jauh lebih baik untuk terbuka dan berargumentasi daripada diam dan damai namun menyimpan dendam.
  3. Jujur dan terbuka. Sampaikan apa keinginan dan kebutuhan kita didepan, sampaikan pula keberatan kita secara  jujur , terbuka dan transparan
  4. Profesional. Bersikaplah profesional dengan tidak menyerang pribadi tertentu pada saat berargumentasi, penuhi janji yang kita ucapkan dan sampaikan tantangan dan kendala yang ada dengan baik.
  5. Aktif Partisipatif. Kolaborasi yang baik adalah dimana semua pihak aktif berpartisipasi memberikan kontribusi yang berarti. Kondisi akan selalu berubah demikian juga usaha yang perlu kita keluarkan jangan terlalu kaku didalam berpartisipasi. Pikirkan kepentingan grup di luar kepentingan individu.

KESIMPULAN

Kemampuan untuk berjalan mandiri adalah modal utama namun akan tiba di suatu situasi dimana berjalan sendiri akan membuat kita stagnan,tidak berkembang, dan kolaborasi adalah cara untuk kita bisa terus bergerak maju dengan cepat dan terus bertumbuh.

Oleh karena itulah untuk menjadi sukses, Pola Pikir Kolaborasi adalah salah satu Pondasi Sukses yang harus dimiliki.



A. POLA PIKIR DASAR

Pola Pikir Tumbuh Kembang

Pola Pikir Kolaborasi

Pola Pikir Komitmen dan Disiplin

B. KEAHLIAN DASAR MENJADI AHLI

C. SISTIM PENDUKUNG

Support System Umum

Support System Mentor

D. PRILAKU PEMENANG

Prilaku Pemenang Eksperimen dan Resiko

Prilaku Pemenang Pantang Menyerah

Prilaku Pemenang Percaya Diri



Categories
pondasi sukses

Pola Pikir Tumbuh Kembang (Growth Mindset) – Bagian 1 dari 9 Pondasi Sukses

“Growth Mindset” yang saya terjemahkan secara bebas sebagai Pola Pikir Tumbuh Kembang adalah sebuah pemikiran yang dikembangkan oleh Prof Carol Dweck dari Universitas Standford pada tahun 2006 di bukunya Psychology of Success.

Professor Carol Dweck memaparkan ada dua macam pola pikir :

1. Pola Pikir Tetap (Fixed Mind Set) adalah pola pikir yang mengasumsikan bahwa kualitas pribadi (kemampuan, bakat, minat dan keahlian) seseorang adalah tetap dan tidak bisa diubah.

2. Pola Pikir Tumbuh Kembang adalah pola pikir yang mengasumsikan bahwa kualitas pribadi seseorang bisa terus dikembangkan melalui berbagai usaha seperti pelatihan, pendidikan dan proses belajar yang terus menerus.

MENGAPA POLA PIKIR TUMBUH KEMBANG PENTING

Dunia terus menerus berubah, peluang dan tantangan silih berganti datang dalam bentuk yang selalu berbeda beda. Dalam dua dekade terakhir ini perkembangan dunia informatika berkembang pesat dimulai dari internet , komputer pribadi dan ponsel yang mendorong tumbuhnya industri baru seperti toko online, uang elektronik, aplikasi android dan lainnya.

Tidak ada sekolah yang benar benar mengajarkan dan mempunyai kurikulum pasti yang membicarakan perkembangan yang pesat ini.

Seseorang dengan pola pikir tumbuh kembang akan melihat semua perubahan yang terjadi sebagai kesempatan. Karena mereka percaya bahwa jika mereka terus belajar mereka akan bisa mengerti perubahan tersebut dan memanfaatkan perubahan yang terjadi menjadi peluang yang menguntungkan.

Seseorang dengan pola pikir tetap mungkin akan melihat semua perubahan yang terjadi sebagai suatu ancaman yangt tidak bisa dimengerti hingga akhirnya membuat orang tersebut berhenti belajar di dalam kecemasan yang berlebihan.

Seseorang dengan pola pikir tumbuh kembang akan selalu melihat dirinya mampu berubah dan menyesuaikan dengan tantangan yang ada, orang ini akan fokus pada proses belajar dan bertumbuh sehingga dunia akan melihat orang ini sebagai orang yang tekun dan pantang menyerah.

PERBEDAAN POLA PIKIR TUMBUH KEMBANG VS POLA PIKIR TETAP

CIRI POLA PIKIR TUMBUH KEMBANG CIRI POLA PIKIR TETAP
Melihat tantangan sebagai peluang Menghindari tantangan
Menerima dan belajar dari kritik Mengabaikan kritik
Gigih berjuang didalam kondisi sulit Menyerah didalam kondisi sulit
Melihat kerja keras sebagai jalan menuju penguasaan keterampilan Melihat kerja keras sebagai sesuatu yang tidak berguna dan perlu dihindari
Terinspirasi dan mampu belajar dari kisah sukses orang lain Merasa terancam oleh kisah sukses orang lain

CARA MEMILIKI POLA PIKIR TUMBUH KEMBANG

  1. Kenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Dengan mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri akan membantu kita di dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan menyadari bahwa kelemahan dan kekuatan kita bisa diatasi dan terus berubah sesuai dengan proses belajar yang terus kita lakukan setiap hari.
  2. Miliki proses belajar terus menerus setiap hari. Proses belajar bisa dilakukan dengan misalnya membaca atau bisa juga dengan melakukan aktivitas yang berbeda diluar kebiasaan kita.
  3. Miliki Kompetensi diri kita. Kompetensi atau kemampuan bisa dibangun dengan proses belajar walau memakan waktu atau kita bisa menyewa kompetensi dengan cara menyewa jasa orang lain atau kompetensi bisa juga dibeli.

Contoh : Kita ingin menjalankan usaha restoran sehingga dibutuhkan berbagai kompetensi sebagai berikut :

a. Belajar masak – ini yang dimaksud dengan membangun kompetensi

b. Sewa koki – ini yang dimaksud dengan menyewa kompetensi

c. Beli makanan jadi – ini yang dimaksud dengan membeli kompetensi.

  • Bereksperimen dan jangan takut gagal. Praktikkan inisiatif dan ide yang kita miliki dalam skala resiko yang bisa kita ukur dan nyaman untuk menanggung kegagalan yang mungkin terjadi. Siap sedia untuk gagal sehingga kita tidak takut terhadap kegagalan dan dapat bangkit kembali.
  • Jadikan Evaluasi sebagai kebiasaan. Apa yang berhasil di masa lalu tidak selalu menjadi jaminan bahwa akan berhasil di masa sekarang dan di masa depan. Kita perlu selalu mengevaluasi aktifitas harian kita untuk melihat apakah aktivitas harian yang kita lakukan masih sesuai dengan kondisi yang ada sekarang.

KESIMPULAN

Memiliki pola pikir tumbuh kembang adalah penting untuk menciptakan individu yang selalu belajar, tekun dan pantang menyerah di dalam mencari peluang dan menghadapi tantangan di dalam dunia yang terus menerus berubah dengan cepat.

Untuk menjadi sukses, Pola Pikir Tumbuh Kembang adalah salah satu Pondasi Sukses yang harus dimiliki.

9 Pondasi Sukses, yang perlu kita miliki dan terus kembangkan adalah :



A. POLA PIKIR DASAR

Pola Pikir Tumbuh Kembang

Pola Pikir Kolaborasi

Pola Pikir Komitmen dan Disiplin

B. KEAHLIAN DASAR MENJADI AHLI

C. SISTIM PENDUKUNG

Support System Umum

Support System Mentor

D. PRILAKU PEMENANG

Prilaku Pemenang Eksperimen dan Resiko

Prilaku Pemenang Pantang Menyerah

Prilaku Pemenang Percaya Diri



Categories
pondasi sukses

Pengantar Pondasi Sukses

Mengapa ada orang yang tampaknya cepat sekali meraih sukses dan ada orang yang tidak ? Apa yang membedakan dua kategori orang ini ? Pertanyaan sederhana inilah yang menjadi inspirasi tulisan singkat ini.

Ketika James Stockdale seorang Laksamana Angkatan Laut AS yang dipenjara di kamp Vietnam selama Perang Vietnam ditanya siapa yang tidak akan berhasil keluar dari Vietnam dia menjawab:

“Oh, itu mudah, mereka yang optimis. Mereka adalah orang-orang yang berkata, “Kami akan dibebaskan menjelang Natal.” Dan Natal akan datang, dan pergi. Kemudian mereka akan mengatakan, ‘Kami akan dibebaskan ketika Paskah.’ Dan Paskah akan datang, dan Paskah akan pergi. Dan kemudian Thanksgiving datang lalu menjadi Natal lagi. Akhirnya mereka mati karena patah hati. Ini pelajaran yang sangat penting. Anda tidak boleh mengacaukan keyakinan bahwa Anda akan menang pada akhirnya – terlepas dari apapun kesulitan yang terjadi, tetap di saat yang sama, Anda juga harus  tetap menghadapi fakta-fakta paling brutal dari realitas kesulitan Anda saat ini, apa pun itu … Saya tidak pernah kehilangan kepercayaan sampai di akhir cerita. Saya tidak pernah meragukan bahwa saya akan dibebaskan, tetapi juga bahwa saya akan menang pada akhirnya dan mengubah pengalaman ini menjadi sebuah peristiwa yang menentukan dalam kehidupan saya, yang, dalam retrospeksi, saya tidak akan berandai andai.” Jawaban inilah yang menjadi dasar terciptanya teori Paradox Stockdale, berdasarkan nama James Stockdale.

Colbie Caillat bercerita tentang pengalamannya ditolak di American Idol sebelum dia menjadi bintang mega pop. “Mereka benar untuk menolak saya,” katanya. “Saya tidak sebaik itu.” Penolakan itu, mendorongnya untuk meningkatkan ketrampilan bernyanyinya. Itu membuatnya penasaran. Itu membuatnya lapar, putus asa untuk mengetahui kekurangannya.

Percaya pada proses dengan terus memperlengkapi diri , pantang menyerah dan tetap tegar mengejar mimpi adalah cara untuk menjadi sukses.

Didalam tulisan ini akan diulas secara singkat 9 Pondasi yang dimiliki oleh orang sukses pada umumnya. Pondasi tersebut adalah :

A. POLA PIKIR DASAR

Pola Pikir Tumbuh Kembang

Pola Pikir Kolaborasi

Pola Pikir Komitmen dan Disiplin

B. KEAHLIAN DASAR MENJADI AHLI

C. SISTIM PENDUKUNG

Support System Umum

Support System Mentor

D. PRILAKU PEMENANG

Prilaku Pemenang Eksperimen dan Resiko

Prilaku Pemenang Pantang Menyerah

Prilaku Pemenang Percaya Diri

Selamat membaca! Semoga tulisan singkat ini dapat menginspirasi kita untuk memperlengkapi pondasi sukses diri kita.

Categories
Pengembangan Diri

Zona Nyaman VS Zona Bunuh Diri

Ada 3 area yang akan kita bahas :

  • Zona Nyaman (Comfort Zone)
  • Zona Belajar (Learning Zone)
  • Zona Bunuh Diri (Suicidal Zone)

Kita sering mendengar “kamu harus keluar dari zona nyaman kamu !” maka pertanyaan saya berikutnya keluar kemana ? ke zona belajar atau zona bunuh diri ?

Mari kita lihat satu per satu artinya :

Zona Nyaman

Kata “Nyaman” disini bukan berarti sebenarnya “Nyaman” sesuatu yg enak, empuk, tanpa masalah. Tetap bekerja dengan Bos yang menyebalkan dan tidak menghargai kita adalah tetap di zona nyaman.

Jadi zona nyaman adalah kondisi dimana kita tidak melakukan tindakan apa-apa untuk memperbaiki kondisi kita sekarang, apapun kondisi kita sekarang itu,

Karena itu saya lebih suka menyebutnya kondisi : ZONA TIDAK BERGERAK , Zona dimana kita tidak mau bergerak dari kondisi itu.

Jadi Zona nyaman adalah sama dengan zona tidak bergerak.

Zona Belajar

Zona dimana kita belajar, sesuai namanya kita berusaha untuk mempelajari hal baru, kita bergerak keluar dari ZONA TIDAK BERGERAK  ke ZONA BELAJAR, perlahan namun pasti kita : mengobservasi, berusaha memahami, menseleksi dan menjadikan “hal-hal” baru itu bagian dari diri kita, berbagi dengan orang lain, eksekusi dan evaluasi.

Perhatikan kata-kata ini :

  • Mengobservasi
  • Berusaha memahami
  • Menseleksi
  • Menjadikan hal-hal baru itu bagian dari diri kita
  • Share rencana
  • Eksekusi
  • Evaluasi

Nanti kita akan bahas arti 7 kata ini.

Zona Bunuh Diri

Adalah zona dimana jika kita memasuki zona ini kita sama saja dengan bunuh diri, batas antara Zona Belajar dengan Zona Bunuh Diri adalah sangat tipis ! contoh : memutuskan untuk berhenti bekerja dan membuka usaha sendiri  tidak selalu berarti kita berjalan ke zona belajar bisa juga berarti kita memasuki zona bunuh diri.

Zona Belajar VS Zona Bunuh Diri

Nah sekarang kita memasuki perbandingan antara Zona Belajar dan Zona Bunuh Diri.

Kembali ke 7 kata ini :

  • Mengobservasi
  • Berusaha memahami
  • Menseleksi
  • Menjadikan hal-hal baru itu bagian dari diri kita
  • Share rencana
  • Eksekusi
  • Evaluasi

Arti kata belajar  tidak selalu berarti langsung mengambil aksi, terkadang zona belajar cukup berarti : lihat + baca + dengar , atau dalam kata lain observasi, melakukan observasi sudah merupakan langkah pertama memasuki Zona Belajar, lalu kita berusaha memahami “ilmu” baru kita, lalu kita seleksi mana yang cocok dengan kita, lalu kita menjadikan “ilmu” itu bagian dari kita, lalu kita perlu “membagikan” apa rencana kita ke orang-orang yang kita percaya, lalu kita perlu melakukan tindakan eksekusi setelah itu kita harus selalu evaluasi dan kembali melakukan observasi dan dimulailah siklus itu kembali.

Langkah membagikan rencana ,adalah hal yang sangat penting bagi kita, karena dengan berbagi ide kita menciptakan SISTIM DUKUNGAN PRIBADI. Sistim dukungan pribadi sangat penting , Sistim dukungan pribadi dalah sekumpulan orang-orang yang kita percaya (orang tua, teman, mentor, dll) yang bisa kita mintai nasehat dan apabila kita menemukan masalah kita bisa selalu bertanya ke mereka. Sistim dukungan ini sering saya ibaratkan “Sabuk Pengaman” di mobil, ketika kita kecelakan mobil parah, mobilnya mungkin rusak parah sehingga tidak bisa diperbaiki namun karena kita memakai sabuk pengaman, kita tidak ikut tewas seperti mobil kita.

Lalu apa bedanya dengan Zona bunuh diri ?

Zona bunuh diri adalah keluar dari zona nyaman, tanpa persiapan yang cukup, tanpa sistim dukungan tanpa observasi , langsung terjun melakukan sesuatu hasilnya ada 2 arah , teman saya menyebutnya “CING-CING GA-GA” artinya dari CACING bisa jadi NAGA (Sangat berhasil) atau tetap menjadi CACING dan makan tanah, dan kenapa disebut zona bunuh diri karena biasanya ketika kita gagal, bukan diri kita saja yang menderita tetapi keluarga kita juga menderita (istri , anak tidak bisa makan, tidak bisa sekolah) sehingga beban di diri kita bertubi-tubi dan akhirnya biasanya orang-orang di kondisi ini berfikir “udahlah mending gw mati aja !”

Jadi jika kita melangkah tanpa persiapan yang cukup kita sama saja dengan bunuh diri !

Dari pengalaman hidup saya, saya merasa bahwa sistim dukungan pribadi adalah point terpenting didalam melangkah keluar dari zona nyaman. Menurut saya sistim dukungan itu jika menggunakan istilah matematika bukan tanda tambah atau perkalian tapi “pangkat”.

Ketika saya membawa hasil observasi, seleksi dan saya menginternalisasi (menjadikan bagian dari diri saya) ilmu-ilmu baru itu ke lingkungan terdekat saya (terutama keluarga dan mentor) dukungan yang saya dapat dari sisi “rohani” dan “materi” berlimpah-limpah dan toleransi mereka terhadap kegagalan yang saya terima juga berlimpah-limpah , saya mempunyai cukup ruang untuk bereksperiment dan melakukan kesalahan !.

Dalam kata lain dukungan orang orang terdekat saya, mengakselerasi pertumbuhan saya dan mereka mentoleransi kegagalan saya, membuat saya lebih berani lagi untuk bertumbuh !