Cara Work Smart Yang Benar

Bekerja pintar tidak menghilangkan bekerja keras, bekerja pintar selalu berdampingan dengan bekerja keras dan juga sebaliknya ketika kita berhenti bekerja keras karena menganggap bahwa kita sudah bekerja pintar itulah saat kita di salip oleh saingan kita.

Bagikan artikel ini

Share on facebook
Share on linkedin
Share on twitter
Share on email

Sering kita dengar kata-kata “Work Smart” jangan “Work hard” ! . Tapi sebenarnya apa sih arti work smart  ? sering saya melihat orang orang yang meneriakan slogan “Work Smart” adalah orang yang tidak bekerja secara efektif.

Ini ilustrasi saya.

Di jaman manusia purba mencari makan sangatlah sulit, manusia harus menghabiskan banyak waktu untuk berburu dan belum tentu mendapatkan hasil setiap kali berburu, disini manusia purba bekerja keras  (work hard)  untuk mendapatkan hasil buruan, hingga suatu saat manusia purba ini mendapatkan ide untuk membuat jebakan binatang di kawasan yang sering dilalui oleh binatang buruan, disini manusia purba bekerja pintar (work smart). Dengan menaruh jebakan binatang di tempat tempat strategis, manusia purba memperbesar probabilita sukses mendapatkan hasil buruan.

Ilustrasi diatas cukup jelas menggambarkan apa yang dimaksud bekerja  keras (work hard) dan bekerja pintar (work smart).

Pertanyaan saya, jika manusia purba melompati tahap berburu dan langsung menaruh jebakan binatang , apakah ini berarti manusia purba langsung work smart ? Jawaban saya adalah tidak.

Penjelasannya adalah untuk menaruh jebakan binatang di tempat strategis diperlukan pengalaman. Jebakan binatang tidak bisa ditaruh di sembarang tempat, untuk hasil maksimal maka jebakan binatang perlu ditaruh di dekat sarang binatang, dibawah pohon buah kesukaan target buruan dan pengetahuan lainnya yang hanya bisa didapat melalui kegiatan berburu.

Jadi bekerja keras (work hard) menciptakan pengalaman dan pengetahuan yang kita butuhkan untuk mencari atau menggunakan alat – alat atau metoda baru agar melipat gandakan hasil kita. Ini adalah bekerja pintar (work smart).

Istilah “Work hard vs Work Smart” menjadi tidak relevan lagi karena Work hard diperlukan agar bisa Work Smart.

Kembali ke manusia purba, setelah jebakan binatang di pasang dan manusia sudah work smart apakah work hard berhenti ? tentu saja tidak manusia purba masih harus bekerja keras menyempurnakan jebakan bintangnya dan mencari pengetahuan baru tetang binatang buruannya.

APLIKASI DUNIA NYATA

Di dunia nyata bagi saya work smart tidak lain adalah otomatisasi proses. Saya tetap masih harus bekerja keras (work hard) dengan bangun pagi, mengumpulkan sales lead, mengembangkan produk, mencari network bisnis baru dan banyak pekerjaan manual lainnya, saya bekerja pintar (work smart) ketika saya mengotomatisasi pelaporan performa harian saya, tinggal klik satu tombol dan semua laporan ditampilkan, saya bekerja pintar ketika saya mengotomatisasi customer service saya dengan robot dan banyak proses otomatisasi lainnya.

bekerja pintar (work smart) bagi saya adalah ketika saya bisa menggunakan network bisnis rekan lain didalam memperluas pemasaran produk dan jasa saya, namun untuk mencapai tahap ini saya perlu bekerja keras membangun kredibilitas diri saya dan mencari partner network yang sevisi dengan saya.

KESIMPULAN

Bekerja pintar tidak menghilangkan bekerja keras, bekerja pintar selalu berdampingan dengan bekerja keras dan juga sebaliknya ketika kita berhenti bekerja keras karena menganggap bahwa kita sudah bekerja pintar itulah saat kita di salip oleh saingan kita.

Jadi bekerja keras (work hard) menciptakan pengalaman dan pengetahuan yang kita butuhkan mencari atau menggunakan alat – alat atau metoda baru agar melipat gandakan hasil kita. Ini adalah bekerja pintar (work smart).

Selamat bekerja keras dan bekerja pintar !

Baca Juga : Cukup Perbaikan 1% setiap hari yang membedakan bisa sukses atau tidak.

Suka Artikelnya ? Daftar Newsletter Yuk

agar update Terus

Sharing Lainnya

Pengembangan Diri

6 Detik Pertama untuk Menarik Minat Rekruiter HRD via CV dan Resume

Enam detik adalah waktu yang tersedia bagi HRD atau perekurt untuk melihat CV dan resume Anda.
Karena itu penting sekali untuk memiliki CV yang ringkas dan menarik. Kuncinya adalah di desain visual dan cara susunan penyampaian informasi sangatlah penting.